- February 29, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Era globaliasi, era kebebasan dan menuju era demokrasi kreativitas lambat laun akan mencederai karakter berpikir manusia jika tak difilter oleh agama.
Bahkan, 2110, generasi muda masyarakat Indonesia akan mendewakan teknologi. Manusia kurang akan karakter sosialis, sibuk dengan gadget dan segala bentuk negeri antah berantah yang mendewakan apa itu teknologi.
Tak ada yang salah dengan teknologi yang kemudian memudahkan, melainkan pemegang teknologi yang kemudian lalai dan mengabaikan agama, sosial dan hakikat hidup.
Generasi muda seolah dinina bobokan oleh modernisasi dan mengesampingkan hakikat hidup sebetulnya. Hanya sedikit orang yang kemudian memahami bahwa modernisasi perlu filter agama.
Kemudian ratusan orang bertepuk tangan dalam sebuah gedung pementasan di Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS). Ternyata, itu hanya lah sekelumit petikan dalam pementasan Teater 09 berjudul ‘Konstelasi Cinta’.
“Inilah yang akan kami tunjukkan kepada generasi muda bahwa antara teknologi dan agama itu harus berimbang,” tutur Robby Setiadi, Sutradara Pementasan yang mengangkat penjelajahan waktu selama 20 tahun ke depan saat di bincangi BeritaPagi usai pementasan, Sabtu (27/2).
Sutadara yang merupakan anak didik SMA N 9 Palembang menurunkan 30 teman-temannya dalam menyempurnakan pementasan yang mengangkat time akseleration menembus kursi lorong waktu dari 2090 menuju 2110.
“Alhamdulillah, ini pementasan program tahunan. Penontonnya juga banyak, tak hanya siswa SMA N 9 tapi juga pelajar lain dan umum. Selama dua hari tanggal 26-27 Februari,” ujar sutradara sekaligus penulis naskah Konstelasi Cinta ini.
Menurut Robby, Teater 09 ini merupakan kumpulan pelajar SMA N 9 penyuka seni peran sebagai salah satu ekstra kurikuller sejak 1991. Sehingga setiap tahun menampilkan pementasan dengan kreativitas pelajar.
“Sejak 1991, setiap tahun mengadakan pementasan. Dan latihannya juga memerlukan waktu yang tak sebentar,” pungkasnya. #sug