- March 2, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Lubuklinggau, BP-Fenomena gerhana matahari total (GMT) di pagi hari pada 9 Maret nanti tidak akan berdampak terhadap aktivitas dunia penerbangan. Khususnya aktivitas penerbangan maskapai Nam Air di Bandara Silampari yang melayani rute Lubuklinggau-Jakarta dan sebaliknya.
“Jadwal penerbangan tetap normal. Aktivitas penerbangan tidak terpengaruh, itukan gelap saja. Jadi normal,” kata Distrik Manajer maskapai Nam Air Lubuklinggau, Andre, kepada wartawan.
Selain itu, fenomena GMT terjadi di waktu pagi hari sekitar pukul 07.00. Sedangkan aktivitas penerbangan maskapai Nam Air hanya satu kali penerbangan yakni siang hari dari Jakarta ke Lubuklinggau pukul 12.00 dan dari Lubuklinggau ke Jakarta pukul 14.00 WIB.”Jadi tetap normal. Tidak mengganggu aktivitas ataupun jadwal penerbangan kita,” ujarnya.
Sejauh ini, catatan pihaknya justru sejak dua bulan terakhir ini faktor cuaca yang menjadi kendala dalam aktivitas penerbangan. Sebab cuaca buruk terkadang membuat jadwal penerbangan alami delay. Delay juga disebabkan faktor operasional maskapai.”Dari Januari sampai Februari, saya tidak bisa mengitung, cuman lebih kurang 5 sampai 10 kali sudah terjadi delay,” ujarnya.
Delay tersebut terjadi baik dari Jakarta ataupun Lubuklinggau. “Kondisi hujan tinggi memang mempengaruhi. Kalau cuaca palin menyebabkan delay. Sebab kalau cuaca jelek otomatis tidak bisa. Namanya juga faktor alam dan memang sesuai standar dunia penerbangan,” jelasnya.
Terpisah Kasi Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang Agus Santosa kepada wartawan mengatakan, keterlambatan jadwal penerbangan akibat cuaca buruk dimusim hujan saat ini memang sudah aturannya. Artinya, jika keadaan cuaca tidak mendukung maka dilakukan prosedur penerbangan. “Itu kan peraturannya, yang penting sesuai aturan dan itu tidak masalah. Sebab kita selalu memantau dan berkoordinasi,” katanya.
Agus menambahkan, bulan Maret dan April puncak curah hujan yang diprediksi masih akan terjadi. Sedangkan awal musim kemarau terjadi antara bulan Juni dan Juli. “Di bulan Maret, April merupakan puncak hujan. Masih musim penghujan,” ungkapnya.
Intensitas hujan yang turun maksimum 410 mm perbulan. “Jadi Maret dan April ini merupakan puncaknya. Untuk Maret dan April terjadi peningkatan hujan. Intensitas hujan maksimum 410 mm perbulan,” pungkasnya. # kur