- March 8, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Jakarta, BP-Tradisi Kemenpar sejak 20 tahun yang selalu dijaga adalah: Tampil Excellent di Internationale Tourism Bourse – ITB Berlin. Bursa pariwisata terbesar di dunia, yang diikuti 10.000 exhibitors, lebih dari 185 negara. “Tahun 2016 ini, kami juga akan all out, mempromosikan brand Wonderful Indonesia sekalian memboyong 101 industri di sana,” kata Menpar Arief Yahya, yang akan hadir di Messe, Berlin, 9-13 Maret 2016 itu.
Menurut Arief Yahya, ITB ini punya pengalaman panjang dan sudah berlangsung selama 50 tahun. Diperkirakan terjadi transaksi lebih dari 6,5 Billiun Euro, dengan ratusan ribu pengunjung ditambah media value yang sangat besar. Press release-nya juga berbahasa Inggris, Jerman, Spanyol, Prancis dan Portugis. “Industri-industri besar pariwisata dari semua negara selalu hadir dengan kreativitas tinggi, dari desain booth, desain interior, sampai materi kesenian yang digunakan untuk menarik pengunjung di ITB Berlin,” kata Arief Yahya.
Mantan Dirut PT Telkom ini memastikan, selain branding dan advertising, Kemenpar juga rajin mengikuti salles mission. Tiga besar pameran industri pariwisata selalu dioptimalkan. Yakni ITB Berlin, WTM London, dan FITUR Madrid. Selain itu, untuk pasar Timur Tengah, Indonesia juga tidak absen di ATM Dubai. Lalu pasar China di CTM Kunming dan berbagai kota besar di Negeri Tirai Bambu itu. Pasar Jepang, Korea, Hongkong, juga menjadi target market. “ASEAN sudah pasti, karena pasar utama, seperti ITB Asia di Singapore, NATAS Travel Fair Singapore dan MATTA Malaysia, kami selalu tampil dan harus optimal,” ungkap Arief Yahya.
Sebenarnya, Arief Yahya sudah diminta menjadi salah satu nara sumber, untuk berbicara soal kisah sukses Indonesia di pentas global. Pertumbuhan yang bagus, 10,4 juta, atau 10,3 persen, sukses menghandle “bom teroris” dengan media sosial, dan reputasi internasional yang lain. Arief sendiri sudah menyanggupi, untuk berbicara di tanggal 8 Maret 2016 itu, setelah diminta oleh Sekjen UN-WTO–United Nation World Tourism Organisation, Thalib Rifai. “Tetapi, saya harus memastikan semua acara GMT, 9 Maret 2016 lancar di semua titik, 12 provinsi itu,” ujar Arief Yahya.
Deputi Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana mengatakan semua persiapan sudah dilakukan dengan detail. Homebase promosi Paviliun Indonesia akan dipusatkan di Hall 26A Nomor 122 menggunakan konsep kapal phinisi, sekaligus menonjolkan komitmen Indonesia untuk membangun bahari dan maritime. “Persiapan sudah oke semua, tinggal menunggu opening saja,” sebut Pitana.
Seperti tahun sebelumnya, lanjut dia, Paviliun Indonesia seluas 515 meter persegi itu akan menampilkan perahu tradisional phinisi. Tujuannya, memperkuat identitas Indonesia sebagai negara maritim dengan keunggulan wisata bahari paling spektakuler di dunia. Sekedar gambaran, ada 13.000 pulau yang terbentang dalam 3 zona waktu serta 1.128 kelompok etnis dengan berbagai tradisi dan budaya yang beranekaragam. Identitas ini diyakini akan memikat wisatawan dari berbagai belahan dunia.
I Gde Pitana mengatakan, di bursa pariwisata paling bergengsi dan paling tua di dunia tersebut, memang tidak bisa main-main. Hanya destinasi-destinasi yang sudah level global dan siap dipublish yang akan diboyong ke sana. “Kami hanya mempromosikan destinasi yang sudah kuat 3A-nya, yakni Aksesibilitas, Atraksi dan Amenitas. Kami tidak mau mengambil risiko pada tujun wisata yang belum kuat di 3A tersebut,” paparnya.
Itulah jawaban, mengapa tidak semua daerah bisa langsung digenjot promosinya di ITB Berlin. Kalau wisman datang dan destinasinya belum siap, hanya akan menjadi “pukulan balik” yang tidak baik. Nia Niscaya, Asdep Pemasaran Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Afrika juga ikut buka suara. Menurutnya, ada 101 delegasi Indonesia dari kalangan pelaku usaha pariwisata antara lain tour operator atau tour agent, hotel dan resor, serta dinas pariwisata provinsi akan melakukan promosi dan melakukan pertemuan bisnis dengan para buyers yang datang dari seluruh dunia. #