- April 13, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments

“Saya yakin hanya Ade Komarudin dan Airlangga Hartarto yang tampil merebut pucuk pimpinan Golkar,” kata Nurdin Halid kepada wartawan di Aceh, Selasa (12/4) malam.
Menurut Nurdin, sosok Airlangga Hartarto mendapat dukungan dari kader Golkar DPD I dan DPD II dari seluruh Indonesia terutama Sumut. Dan kehadiran Nurdin di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam bisa diartikan sendiri para kader dan merupakan tanda-tanda zaman.
Dia berharap Ketum Golkar terpilih ke depan mempunyai visi memimpin Golkar selama lima tahu ke depan. Sebab, dalam waktu 3,5 tahun lagi akan ada momentum pemilihan legislatif (pileg) dan Pilpres tahun 2019. “Saya berharap Ketum Golkar terpilih bisa membawa kemenangan partai dalam dua momentum tersebut,” tuturnya.
Nurdin meminta seluruh caketum bertarung secara transparan, damai dan demokratis sehingga momentum pemilihan Ketum Golkar bisa menjadi titik balik kemenangan partai dalam pemilu 2019.
Diakui Nurdin , beberapa tahun belakangan Partai Golkar didera konflik berkepenjangan, namun karena seluruh pengurus Golkar mampu mengelola konflik sehingga mendapat simpati dari rakyat.
Caketum Golkar juga harus bisa memaknai filosofi rakyat Sumut yang menyebutkan berpucuk ke atas, berteman ke samping, dan Mengakar ke bawah. Ketum Golkar harus mempunyai hubungan baik dengan pemerintah, banyak teman dan dicintai rakyat.
Calon Ketua Umum (Caketum) Golkar, Airlangga Hartarto dalam acara roadshownya terus menyapa seluruh pimpinan DPD I dan DPD II di seluruh Provinsi. Usai mengunjungi Provinsi Sumut, Airlangga kembali ke Provinsi Bagian Barat, Aceh.
Airlangga mengatakan, Nurdin Halid merupakan salah satu yang mendorong dirinya maju menjadi Caketum. Pembicaraan Airlangga dengan Nurdin Halid menjadi Caketum sejak pelaksanaan Munas Golkar di Bali tahun 2014.
Nurdin meminta seluruh caketum bertarung secara transparan, damai dan demokratis sehingga momentum pemilihan Ketum Golkar bisa menjadi titik balik kemenangan partai dalam pemilu 2019.
Diakui Nurdin , beberapa tahun belakangan Partai Golkar didera konflik berkepenjangan, namun karena seluruh pengurus Golkar mampu mengelola konflik sehingga mendapat simpati dari rakyat.
Caketum Golkar juga harus bisa memaknai filosofi rakyat Sumut yang menyebutkan berpucuk ke atas, berteman ke samping, dan Mengakar ke bawah. Ketum Golkar harus mempunyai hubungan baik dengan pemerintah, banyak teman dan dicintai rakyat.
Calon Ketua Umum (Caketum) Golkar, Airlangga Hartarto dalam acara roadshownya terus menyapa seluruh pimpinan DPD I dan DPD II di seluruh Provinsi. Usai mengunjungi Provinsi Sumut, Airlangga kembali ke Provinsi Bagian Barat, Aceh.
Airlangga mengatakan, Nurdin Halid merupakan salah satu yang mendorong dirinya maju menjadi Caketum. Pembicaraan Airlangga dengan Nurdin Halid menjadi Caketum sejak pelaksanaan Munas Golkar di Bali tahun 2014.
Dijelaskan, pada Munas 2014, Airlangga bersama Nurdin sudah punya konsep tentang Golkar ke depan. Airlangga ingin mengembalikan Golkar ke jati diri yaitu sebagai agen pembangunan dengan memperkuat karya-kekaryaan.
Selain itu, Golkar akan membangun dan menjalankan proses kaderisasi secara konsisten di setiap lapisan, di pengurus pusat maupun daerah. Dalam pemilihan akan datang, AH masih tetap menekankan dua hal itu.
Selain itu, Golkar akan membangun dan menjalankan proses kaderisasi secara konsisten di setiap lapisan, di pengurus pusat maupun daerah. Dalam pemilihan akan datang, AH masih tetap menekankan dua hal itu.
Kedatangan Airlangga di Aceh terasa cukup istimewa, karena mendapat sambutan langsung dari Ketua DPD I Aceh TM Nurlif serta puluhan pemilik suara dari pimpinan DPD I dan DPD II.
TM Nurlif menjelaskan, sudah 5 caketum Golkar dating ke Aceh, tapi hanya tiga didampingi termasuk Airlangga. #duk
TM Nurlif menjelaskan, sudah 5 caketum Golkar dating ke Aceh, tapi hanya tiga didampingi termasuk Airlangga. #duk