- April 29, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan membangun enam kawasan industri di enam kabupaten/kota yang berbeda dimulai pada tahun ini. Hal ini dilakukan untuk mendukung program pengembangan kawasan industri yang dilakukan pemerintah pusat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumsel Ir Permana MMA mengatakan, enam daerah itu yakni Kota Palembang, Lubuk Linggau, Kabupaten Banyuasin, Muaraenim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Ogan Komering Ilir (OKI). Keenam daerah tersebut, dijelaskan Permana, lokasinya sangat mendukung untuk dibangunnya kawasan industri karena potensi daerahnya pun dianggap berimbang dan mampu mendukung adanya hilirisasi komoditas lewat indusrialisasi.
Di Palembang akan dibangun kawasan industri crum rubber dari karet, otomotif, dan sentra industri lainnya. Lokasinya akan mengambil di Kecamatan Gandus dengan luas lahan 100 hektar dengan konsentrasi industri yang beragam.
“Untuk di Lubuklinggau, rencananya bakal dibangun kawasan industri seluas 50 hektar untuk peti kemas. Kawasan industri di Lubuklinggau ini yang diperkirakan paling cepat selesainya. Studi kelayakan/feasibility studi (FS), detail engineering design (DED), dan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal)-nya sudah siap. Pelaksanaannya sudah melengkapi. Akan digelontorkan Rp50 miliar dari pemerintah pusat untuk kawasan industri ini,” tuturnya.
Sementara untuk di Kabupaten Banyuasin, Tanjung Api-api yang dipilih menjadi lokasi kawasan indsustri. Permana mengatakan, kawasan industri di Banyuasin ini menjadi yang diutamakan daripada lima kawasan lainnya. Selain karena strategis dan terhubung dengan pelabuhan-pelabuhan besar, TAA pun telah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Banyuasin yang melimpah dengan hasil agro pertanian, akan dijadikan sentra industri kelapa/kopra. Saat ini, Pemkab Banyuasin telah menyiapkan lahan seluas 81,25 hektar yang sudah ditetapkan dalam zona industri KEK. Progresnya tengah melanjutkan selepas menyusun FS dan DED.
Sementara PALI akan dijadikan kawasan industri di bidang gas. Disediakan lahan sekira 50 hektar untuk itu. Kabupaten Muaraenim dijadikan kawasan industri di bidang energi. Seluas 200 hektar lahan disediakan untuk ini. “Muaraenim yang kaya akan sumber daya mineral, khususnya batubara sangat cocok dengan ini,” tambah Permana.
Sementara di Kabupaten OKI disiapkan lahan seluas 1.000 hektar untuk industri olahan kayu menjadi kertas pulp. Dirinya mengungkapkan, saat ini yang menjadi hambatan besar enam kawasan industri ini adalah keterbatasan anggaran dan pembebasan lahan yang bisa dibilang cukup banyak, paling menjadi perhatian.
“Saat pemilik lahan mengetahui rencana kawasan industri, rata-rata ingin mempertahankan lahannya. Kita butuh bantuan dari pemerintah pusat untuk hal ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian RI Syarif Hidayat berujar, pihaknya terus menggenjot pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa untuk menumbuhkan benih-benih industri baru. “Kalau sudah kelihatan bentuk kawasan industrinya, pasti akan banyak industri yang masuk,” tutupnya. #idz