- May 30, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Sriwijaya FC hanya bisa bermain imbang 0-0 dengan Mitra Kukar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (29/5) sore. Padahal, Laskar Wong Kito tampil dominan sepanjang laga.
Dengan hasil ini, SFC gagal menggeser Arema Cronus dari puncak klasemen. Arema kokoh di puncak klasemen dengan merangkum 10 poin, atau unggul 1 angka dari SFC di peringkat ke-2. Sementara Mitra Kukar tetap berada di peringkat ke-4 dengan perolehan 9 poin.
Pelatih SFC Widodo Cahyono Putro mengaku kecewa dengan hasil imbang ini. Apalagi, laga tersebut berlangsung di depan publik sendiri.
Diakuinya, dirinya sudah memprediksi bahwa tim tamu akan main bertahan. Untuk membongkar pertahanan anak asuh Subangkit, Widodo sudah meminta pemainnya agar tidak melakukannya dari tengah mengingat banyak pemain lawan di sana. Jadilah skuad SFC bermain dengan memanfaatkan lebar lapangan. Sayangnya, strategi ini tak berjalan efektif dalam menghasilkan gol. “Beberapa umpan tarik pemain masih belum baik. Saya kecewa karena mestinya kami bisa dapat tiga poin,” ujarnya.
SFC menciptakan cukup banyak peluang pada pertandingan lanjutan Torabika Soccer Championship kemarin. Namun, tak satu peluang pun berbuah gol, karena ketidakberuntungan. Tembakan pemain SFC kerap melenceng tipis dari mulut gawang Mitra Kukar. “Dewi Fortuna tidak berpihak pada kita,” ujarnya.
Jajaran pelatih punya pekerjaan rumah untuk segera memperbaiki penyelesaian akhir. “Kita akan latihan penyelesaian akhir nantinya,” ujarnya.
Sementara Subangkit mengakui, timnya ditekan SFC sejak menit-menit awal babak pertama. Tapi mereka bisa meredamnya lantaran bermain kompak. Pemain juga menjalankan instruksi pelatih dengan sangat baik. Terlebih dalam mematikan pergerakan dua bomber SFC asal Brasil, Hilton Moreira dan Alberto Goncalves. “Saya tahu Hilton dan Beto berbahaya. Makanya saya instrusikan hati-hati pada dua pemain ini,” ucapnya.
Tapi Subangkit menolak timnya disebut main bertahan. Menurut dia, beberapa kali pemainnya melancarkan serangan ke pertahanan SFC.
“SFC bermain cukup baik, mereka mampu membuat kami jadi fokus bertahan. Ini hasil bagus, imbang sesuai dengan target tim,” ucapnya.
Kuasai Pertandingan
Sejak wasit Thoriq Alkatiri meniup peluit tanda dimulainya pertandingan, SFC langsung keluar menyerang. Ancaman pertama Laskar Wong Kito hadir melalui sepakan Zalnando di menit ke-18.
Zalnando yang maju membantu serangan melepas sepakan keras ke arah gawang Mitra Kukar. Sayang, penjaga gawang Shahar Ginanjar mampu mementahkan tendangan Zalnando.
SFC kembali mendapat peluang emas hanya berselang satu menit. Kali ini melalui sepakan M. Ridwan yang memanfaatkan sepak pojok Supardi Nasir. Sepakan Ridwan masih dapat dimentahkan mistar gawang.
Demikian pula dengan peluang Fachrudin Aryanto. Tinggal berhadapan dengan Shahar, Fachrudin gagal membuka keunggulan tuan rumah, meski tinggal berhadapan dengan sang kiper saja.
Berada di posisi yang tepat, mantan penjaga gawang Persib Bandung mampu mementahkan sepakan Fachrudin.
Mitra Kukar yang tertekan bukan tanpa peluang. Keasyikan menyerang SFC hampir saja tertinggal. Kecerobohan penjaga gawang Teja Paku Alam di menit ke-25 hampir berbuah petaka ketika Marlon da Silva melepas sepakan akurat ke arah gawang yang kosong.
Beruntung, Teja dengan cepat kembali ke sarangnya untuk memblok sepakan Marlon. Namun hanya sampai di situ perlawanan Naga Mekes.
Di sisa babak pertama kendali permainan hampir dipastikan milik tuan rumah. Berkali-kali Supardi Cs menebar ancaman secara berganti. Sayang, tidak ada berbuah hingga paruh pertama berkesudahan sama kuat 0-0.
Di paruh kedua, SFC yang tampil dominan babak pertama mendapat kejutan dari tim tamu. Mitra Kukar yang tampil lebih dinamis coba meladeni permainan menyerang anak asuh Widodo C. Putro. Jual beli serangan tidak dapat terelakkan.
Kedua tim secara bergantian melancarkan serangan. Meski demikian tidak ada satupun yang berbuah gol. Hasil imbang tanpa gol menjadi akhir pertandingan.
Atas hasil ini, SFC tidak mampu menggeser Arema Cronus dari puncak klasemen sementara.
Tambahan satu poin membuat SFC tertahan di posisi kedua dengan koleksi sembilan poin dari lima laga.
Sementara Arema, dari jumlah laga yang sama telah mengumpulkan sepuluh poin. Poin SFC sama dengan Mitra Kukar di posisi ketiga. Hanya saja, SFC berhak berada di atas Mitra Kukar lantaran memiliki surplus gol yang lebih baik. # zal