- June 1, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP–Identitas potongan tubuh manusia yang ditemukan pada 21 April 2016 lalu di Kabupaten OKU Timur (OKUT), akhirnya terungkap setelah Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Selatan merilis hasil pemeriksaan DNA potongan tubuh itu.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Irjen Pol Joko Prastowo mengatakan, potongan tubuh itu adalah milik anggota DPRD Lampung bernama M Pandsor bin Abdullah Bakri.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan DNA dan pencocokan keterangan keluarga korban, ada kemiripan antara DNA potongan tubuh itu dengan anggota keluarganya. Itu adalah potongan tubuh dari M Pandsor Bin Abdullah Bakri yang telah lama dilaporkan korban hilang,” jelasnya dalam rilis hasil pemeriksaan DNA potongan tubuh, Senin (30/5).
Ia mengatakan, pengindentifikasian awalnya cukup sulit karena hanya ditemukan beberapa potongan tubuh saja.
Di mana pada 21 Mei ditemukan kepala, kaki sebelah kanan dan kaki sebelah kiri di jalan lintas OKU Timur.
Tak jauh dari lokasi pada 4 Mei ditemukan kembali tulang panggul dan tulang lengan sebelah kiri.
Potongan-potongan tubuh tersebut setelah dicek merupakan satu kesatuan dari tubuh korban.
Diakuinya, saat ditemukan potongan tubuh itu tidak bisa langsung dipastikan milik siapa, karena potongan tubuh itu sudah mengalami kerusakan.
“Tapi kita punya teknis pemeriksaan, kita sudah lakukan visum secara forensik. Karena data kurang lengkap kita lempar ke masyarakat, berupa pemberitahuan jika ada keluarga yang kehilangan anggota keluarganya untuk segera dilaporkan,” katanya.
Setelah sekian lama, akhirnya pada 5 Mei lalu ada satu keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.
Namun Polda Sumsel tak bisa percaya seratus persen, karenanya langsung dilakukan identik tes, setelah diinformasikan bahwa ciri-ciri korban lelaki usia 40-50 tahun dengan tinggi sekitar 160-170 sentimeter.
“Setelah dicocokkan, memang keluarga mengakui ada kemiripan. Tapi mirip saja tak cukup, karenanya kita lakukan tes DNA pada istri dan anak korban yang mengaku adalah anggota keluarganya,” katanya.
“Korban (M Pandsor) dilaporkan hilang di Lampung. Ia adalah anggota DPRD Lampung yang sekian lama tak kembali kerumah,” jelasnya.
Untuk mengungkap kematian korban yang diduga telah sengaja dibunuh dan dimutilasi, Polda Sumsel langsung berkoordinasi dengan Polda Lampung.
“Kita ingin mencari tahu di mana lokasi tindak kejahatan pertama dilakukan, karena bisa saja hanya potongan tubuh yang dibuang di OKU Timur, namun kejadian pembunuhan dilakukan di Lampung atau lokasi lain,” kata Joko.
Menurutnya, mutilasi itu adalah tindakan kriminal, namun untuk mencari tahu penyebab dan kronologis pembunuhan, pihaknya bekerja sama dengan Polda Lampung.
“Setelah hasil DNA ini, maka jika keluarga mau mengambil potongan tubuh ini, kita persilakan. Kapanpun bisa diambil,” jelasnya.
Ia mengakui, dari hasil autopsi yang telah dilakukan Polda Sumsel ditemukan ada luka potong dan juga ada luka tembak di kakinya. “Bagian tubuh lain masih belum bisa ditemukan, bisa saja pelaku pembunuhan membuang potongan tubuh lainnya ditempat yang berbeda,” katanya.
Kabid Dokkes Polda Sumsel, Kombes Pol Soesilo Pradito mengatakan, saat melakukan otopsi memang ditemukan adanya potongan tubuh yang dilakukan dengan teratur. Artinya, pemotongan itu dilakukan dengan benda tajam.
“Kalau tidak rata dan beraturan bisa saja karena hewan buas. Tapi pada potongan tubuh itu memang beraturan dan ada garis lurus yang pastinya karena benda tajam. Ini yang mengungkap bahwa korban telah sengaja dibunuh dan dimutilasi,” katanya. #osk