Suku Anak Dalam ‘Buang Sial’ ke Palembang

1Palembang, BP-Sebanyak 31 Suku Anak Dalam (SAD) asal Jambi terdampar di Palembang di tengah menjalani tradisi melangun atau buang sial. Mereka ditemui dengan kondisi lemas karena harus berjalan puluhan ribu kilometer untuk menjalankan tradisi melangun.
Ketua Kelompok Melangun, Mengko, menjelaskan, tradisi buang sial tersebut dilakukan karena salah satu keluarga mereka ada yang meninggal dunia. Dirinya bersama rombongan berangkat dari Bukit 12 Jambi sejak dua bulan lalu untuk menuju Palembang.
“Adik ipar saya meninggal, jadi kami harus mengikuti tradisi melangun. Kami harus keluar dari hutan selama tiga bulan. Kalau tidak ditepati maka kami harus membayar denda 500 kain kepada kepala suku,” tuturnya.
Rute perjalanan mereka dimulai dari Sarolangun, Lubuklinggau, Tebingtinggi, Lahat, Muaraenim, dan Inderalaya. “Kami di Palembang hanya singgah sebentar. Lalu kembali melanjutkan perjalanan pulang ke Jambi,” tambahnya.
Kedatangan 31 SAD asal Jambi ini diakomodir Dinas Sosial Provinsi Sumsel dan diistirahatkan sementara di Panti Sosial Karya Wanita Harapan (PSKWH) Km 10.
Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsos Sumsel Belman Karmuda mengatakan, pihaknya mengecek kesehatan ke-31 SAD dan memberikan tempat untuk mereka istirahat. Menurutnya, kedatangan SAD asal Jambi ini harus difasilitasi guna mengantisipasi adanya SAD yang sakit dan cedera karena sudah berjalan jauh untuk menjalankan tradisi.
“Sebenarnya sudah kami tawarkan untuk istirahat beberapa hari, tetapi mereka tetap ingin melanjutkan perjalanan pulang ke Jambi,” kata Belman. Adapun bantuan yang diberikan Dinsos Sumsel yaitu pakaian dan makanan untuk bekal SAD selama perjalanan pulang.
“Kondisi mereka ini sangat memprihatinkan, bahkan salah satu di antara SAD ini ada yang uangnya dicuri. Kami berharap mereka bisa selamat sampai tujuan,” pungkasnya. #idz



Leave a Reply