- June 15, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Kenten, Palembang, menyatakan, Sumatera Selatan termasuk kota ini, sudah memasuki musim kemarau. Pasalnya, sejak 10 Juni lalu, curah hujan mulai menurun.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Kelas I Kenten Palembang, Indra Purnama mengatakan, berdasarkan prediksi bulan ini sudah memasuki kemarau. “Sejak 10 Juni tadi curah hujan mulai turun, biasanya di bulan sebelumnya curah hujan berkisar 200-300 mili meter (mm), tetapi sekarang hanya 50-100mm saja,” katanya, Selasa (14/6).
Meski demikian, kemarau di tahun ini masih disertai hujan ringan di beberapa wilayah. Efek masih adanya hujan di musim kemarau ini karena pengaruh penomena La Nina. “Fenomena ini merupakan kondisi menurunnya temperatur muka laut di Samudera Pasifik dibandingkan kondisi normalnya , hal ini menyebabkan terjadinya kemarau basah,” jelasnya.
Ia mengatakan, musim kemarau diprediksi akan tiba pada awal juga akhir Juni ini. Pasalnya, setiap daerah di wilayah ini akan mengalami musim kemarau di waktu yang berbeda. Musim kemarau akan dirasakan lebih cepat oleh masyarakat yang ada di bagian timur Sumsel bagian dan akan lebih lamban untuk wilayah barat.
“Daerah yang lebih awal merasakan kemarau yakni di wilayah bagian timur wilayah Sumsel, yakni Palembang, Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim, Banyuasin, Ogan Ilir (OI), Musi Banyuasin (Muba) dan Ogan Komering Ulu Timur (OKUT),” jelasnya.
Sementara itu, wilayah bagian barat akan mengalami lebih lambat dibandingkan wilayah lainnya. Kemarau di akan terjadi di akhir Juni, diantaranya Lahat, Pagar Alam, Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), OKU Induk, Musi Rawas, juga Lubuk Linggau.
“Di musim kemarau tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Kemarau basah akan mengisi kamarau tahun ini. Artinya masih akan ada hujan, tidak seperti tahun lalu yang benar-benar kering, tahun ini juga kemarau akan lebih pendek, karena awal Oktober diprediksi sudah masuk musim hujan,” tukasnya.
Ia mengatakan, pada bulan ini meskipun masih pagi, tetapi cuaca sudah terasa panas. Hal ini dikarenakan berkurangnya pertumbuhan awan, sehingga meskipun masih pagi matahari sudah terlihat terik. “Itu sebabnya meskipun masih jam 10.00 pagi tapi mataharinya seperti tengah hari, dan suhu udara 32-35 derajat celcius di siang hari,” pungkasnya