- June 20, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments
Palembang, BP-Syarat yang mewajibkan legislatif mundur ketika mencalonkan diri sebagai kepala daerah, tak membuat wakil rakyat di DPRD Sumsel khawatir. Sejumlah anggota DPRD Sumsel yang berniat maju pada pilkada 2018 mendatang menyatakan siap mundur.
Salah satunya Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Yulius Maulana yang akan maju dalam Pilkada Kabupaten Empatlawang. Jika banyak masyarakat yang menghendakinya maju di Kabupaten Empatlawang dengan risiko harus mundur dari DPRD Sumsel tak menjadi soal.“Kalau maju harus mundur, dak masalah kalau masyarakat menghendaki maju,” kata Yulius Maulana, Jumat (17/6).
Terlebih diakuinya sudah banyak dukungan dari tokoh masyarakat dan kepala desa dan berbagai kalangan terkait pencalonannya di Empatlawang.Yulius mengaku siap mengikuti mekanisme partai. “Jika diizinkan partai kita siap, nggak masalah mundur. Termasuk kalau partai menghendaki kader lain yang maju di Empatlawang, karena semua tergantung survei,” katanya.
Wakil Rakyat lainnya, Nopran Marjani tak mempersoalkan syarat mundur bagi DPRD yang mencalonkan sebagai kepala daerah.Menurutnya, terkait aturan anggota legislatif harus mundur saat mencalonkan diri setelah ditetapkan sebagai pasangan calon Nopran tak mempermasalahkannya. Sebab, seorang politikus memang harus berani ambil risiko.
“Toh kalau dukungan bagus, kuat dan memang yakin menang kenapa harus takut mundur sebagai anggota dewan. Jangan ragu. Kalau memang serius mau maju kenapa takut mundur,” katanya.
Nopran sebelum menjadi anggota dewan orang biasa. Jadi bukan hal menakutkan bila harus mundur sebagai anggota dewan. Bukan pula hal yang harus dihindari karena diwajibkan mundur akhirnya urung untuk bertarung pada pilkada.
“Kalau mau maju ya harus berani mundur,” katanya.
Harus ada perhitungan yang matang. Harus ada persiapan yang baik agar setelah mundur tidak sia-sia. Harus pandai berhitung kekuatan yang dimiliki. “Kalau merasa banyak dukungan ya maju,” katanya.#osk
“Toh kalau dukungan bagus, kuat dan memang yakin menang kenapa harus takut mundur sebagai anggota dewan. Jangan ragu. Kalau memang serius mau maju kenapa takut mundur,” katanya.
Nopran sebelum menjadi anggota dewan orang biasa. Jadi bukan hal menakutkan bila harus mundur sebagai anggota dewan. Bukan pula hal yang harus dihindari karena diwajibkan mundur akhirnya urung untuk bertarung pada pilkada.
“Kalau mau maju ya harus berani mundur,” katanya.
Harus ada perhitungan yang matang. Harus ada persiapan yang baik agar setelah mundur tidak sia-sia. Harus pandai berhitung kekuatan yang dimiliki. “Kalau merasa banyak dukungan ya maju,” katanya.#osk