Kendaraan Hidrogen Mengaspal Saat Asian Games

1Palembang, BP-Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bergerak cepat untuk merealisasikan kendaraan berbahan bakar hidrogen usai melakukan kesepakatan awal Joint Venture dengan IMS Ecubes dan Arcola Energy di Kopenhagen, Denmark, Jumat (17/6) lalu. Tim riset dari Universitas Sriwijaya digandeng untuk mewujudkan mobil masa depan ini dapat mengaspal di jalanan Kota Palembang pada 2018 mendatang.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, Sumsel berpeluang besar menjadi tempat di mana kendaraan ramah lingkungan ini dipromosikan melalui Asian Games 2018. Pihaknya pun telah dari jauh-jauh hari mencanangkan Jakabaring Sport City sebagaigreen sport city, pusat olahraga yang ramah lingkungan.
“Pada Asian Games 2018 nanti, tidak boleh ada kendaraan yang berseliweran di kawasan JSC. Orang hanya boleh jalan kaki, menggunakan sepeda, atau menggunakan kendaraan berbahan bakar hidrogen yang nol emisi ini. Selain itu, listriknya pun akan dialiri dari pembangkit listrik tenaga surya,” paparnya saat membahas studi kelayakan mobil hidrogen bersama Tim Riset Unsri di Griya Agung, Rabu (22/6).
Untuk mengimplementasikan hal tersebut, Alex menjelaskan, pihaknya membutuhkan peran ahli dan masyarakat. Di antaranya tenaga ahli dari Universitas Sriwijaya yang pada 2002 lalu pernah melakukan penelitian terhadap kendaraan hidrogen.
Apabila riset dan implementasi mobil hidrogen ini berhasil, tentunya akan menguatkan langkah Unsri yang digadang-gadang sebagai universitas yang berkelas internasional.
Gubernur dua periode ini menambahkan, kendaraan hidrogen merupakan teknologi masa depan yang merupakan hasil riset puluhan tahun lalu oleh para ahli. Teknologi ini sudah diaplikasikan untuk mobil pabrikan seperti Renault dari Prancis dan oleh Honda, Yamaha dari Jepang serta berbagai pabrikan lainnya.
“Mobil ini tanpa polusi udara, tanpa polusi suara karena tidak berisik sehingga sangat ramah lingkungan. Kalau diterapkan di Palembang, ini akan membuat langit Palembang lebih biru,” ungkapnya.
Selain nol emisi, Alex menambahkan, kendaraan berbahan bakar hidrogen yang menggunakan peralatan hidrogen dalam mesinnya akan menambah daya jelajah mobil tersebut menjadi lebih jauh dibandingkan menggunakan bahan bakar fosil.
“Saat beberapa waktu lalu saya di Denmark dan mencoba mobil listrik pabrikan Renault ditambah hidrogen kit, daya jelajah meningkat dari 400 km menjadi 800 km,” ujarnya.
Rektor Universitas Sriwijaya Prof Dr Anis Assegaf MSCE didampingi tim riset kendaraan hidrogen menjelaskan, pihaknya sudah mendengarkan arahan gubernur untuk mengembangkan teknologi ini. Pihaknya menargetkan sebelum gelaran Asian Games, kendaraan tersebut sudah tercipta.
“Kami punya ahli di bidang bahan bakar nonfosil dan siap mendukung rencana tersebut. Unsri sebelumnya pernah melakukan riset terhadap mobil hidrogen ini pada 2002 lalu namun terkendala pada dana sehingga berjalan lambat. Kebetulan Gubernur punya ide ini, jadi kami sangat menyambut baik dan risetnya akan kembali dikembangkan,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, riset terhadap kendaraan berbahan bakar nonfosil ini bukanlah sesuatu yang baru. Riset ini merupakan transfer teknologi dari bahan bakar fosil menjadi nonfosil. Agar pengembangan risetnya dapat berjalan sesuai target, pihaknya pun akan bekerja sama dengan Universitas Teknologi Malaysia dalam hal ini.
Anis menambahkan, pihaknya akan menyediakan laboratorium khusus di Kampus Unsri agar bisa lebih fokus mengembangkan riset dan mengimplementasikan teknologi ini. “Tidak hanya dosen yang akan dilibatkan, kami juga akan melibatkan mahasiswa dari beberapa jurusan yang berkaitan untuk pengembangan teknologi ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel bersama Konsorsium Export Financing GIEK di Oslo Norwegia telah berkomitmen untuk menjadikan Palembang sebagai perintis penggunaan blue technology dengan kendaraan hidrogen yang kedua di dunia setelah London, Inggris.
Alex menerangkan, ibukota provinsi Sumsel ini akan mendahului banyak kota-kota lain di berbagai negara dalam hal ini, karena teknologi tersebut diperkirakan akan mulai berkembang pada tahun 2030.
Kesepakatan awal joint venture antara Pemprov Sumsel dan IMS Ecubes dan Arcola Energi, merupakan tahap awal untuk menyusun studi kelayakan tentang prospek penggunaan kendaraan berteknologi karbon untuk pasar kendaraan bermotor di Indonesia, melalui prototipe di Jakabaring pada Asian Games 2018 mendatang.
Alex menjelaskan, jika hasil studi kelayakan menunjukkan prospek pasar yang baik, maka akan dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya, yang pembiayaan keseluruhannya berasal dari joint venture IMS Ecubes dan Arcola Energy.
Teknologi kendaraan hidrogen merupakan upaya Sumsel untuk mendukung mitigasi perubahan iklim dalam kerangka Green Growth Development atau Green South Sumatera sesuai kesepakatan CoP21 Paris Desember 2015 lalu.
Teknologi kendaraan hidrogen ini diklaim merupakan teknologi yang sederhana. Penggunaan pada taraf awal dapat dimodifikasi dari kendaraan listrik atau hybird dengan menggantungkan instrumen tertentu. Sebagai infrastruktur pendukung, apabila nantinya kendaraan ini mengaspal di jalanan Palembang, dibutuhkan depot pengisian ulang bahan bakar hidrogen (SPU BBH). #idz



Leave a Reply