Indikasi Kartu Kuning Pesanan

SFC-Protes-kartu-kuning-1-300x200Palembang, BP Pendukung Sriwijaya FC melihat hal yang janggal dari kartu kuning yang diterima Alberto Goncalves saat menjamu PS TNI di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sabtu (6/8) malam.
Wasit yang memimpin pertandingan, Tabrani, mengeluarkan kartu kuning pada menit ke-56 karena Beto menendang bola ke gawang sementara wasit sudah meniup peluit karena menganggap posisinya offside.
Ribuan penonton yang hadir langsung berteriak memprotes hal itu. Keputusan wasit terbilang ‘lucu’ karena saat itu Beto dinilai tidak berada dalam posisi offside. Meski dalam posisi offside sekalipun, Beto dianggap tidak sengaja melakukannya, karena peluit wasit tidak jelas terdengar karena gemuruh dukungan kedua suporter.
Hingga pada akhirnya isu yang berkembang, bila ada indikasi itu kartu kuning pesanan untuk membuat bomber andalan Laskar Wong Kito itu menepi lawan Arema Cronus.
“Saya rasa itu kartu pesanan dari tim lawan SFC berikutnya supaya Beto absen, itu sudah biasa terjadi di sepakbola kita dan sulit untuk dibuktikan,” kata salah satu penonton yang namanya minta tidak disebutkan.
Hal senada disampaikan kelompok suporter SFC, Singa Mania, yang sangat menyayangkan keputusan wasit tersebut yang dianggapnya sangat merugikan timnya.
“Saat kejadian, SFC sudah unggul 3-0 dan ketika itu pun Beto tidak mendengar peluit yang ditiup wasit karena suara supporter. Dan ada kejadian serupa saat pertandingan, namun diabaikan oleh wasit. Mengapa saat itu dilakukan oleh Beto langsung dihadiahi kartu kuning,” keluh Ketua Umum Singa Mania Ariyadi Eko, saat dihubungi Minggu (7/8) sore.
Meski enggan menuduh adanya kemungkinan titipan dari pihak tertentu, namun pihaknya berharap manajemen SFC dapat melayangkan surat protes resmi terkait hal ini.
“Semoga pihak GTS dapat bijak dalam menyikapi hal ini, dari hal pemilihan wasit pun sebenarnya sudah dapat dipertanyakan mengapa dipimpin oleh pengadil dari Jawa Timur, daerah yang di laga berikutnya akan menjadi lawan SFC dan jika dilihat dari rekaman pertandingan pun apa yang dilakukan Beto tidak pantas dihadiahi kartu kuning, ada benturan keras lain yang justru diabaikan oleh wasit,” tambahnya.
Menyikapi indikasi itu, manajemen SFC langsung bergerak cepat dan menyiapkan surat protes ke PT Gelora Tri Semesta (GTS) selaku operator kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 terkait hukuman kartu kuning yang diterima oleh Alberto Goncalves.
Akibat hukuman kartu kuning tersebut, Beto harus absen di laga berikutnya melawan Arema Cronus di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (14/8).
Itu karena sebelumnya sudah mengantungi dua kartu kuning. Kartu kuning pertama diperoleh Beto saat laga perdana melawan Persib Bandung (30/4) dan kartu kuning kedua didapatnya di pekan keempat saat bertandang ke kandang Bhayangkara Surabaya United (22/5) di Sidoarjo.
SFC bukan geram karena Beto harus absen, tapi supaya kompetisi berjalan dengan fair. Untuk itulah, manajemen tengah menyiapkan langkah untuk melayangkan surat protes resmi ke GTS.
“Kita tengah siapkan rekaman pertandingannya, selain itu contoh-contoh serupa di pertandingan lain, nanti kita akan kumpulkan secara lengkap terlebih dulu,” kata Sekretaris Tim SFC Achmad Haris singkat. #zal



Leave a Reply