- August 25, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berencana menerapkan jam sekolah hingga sore hari atau dikenal istilah full day school mendapat tanggapan dari wakil rakyat yang duduk di DPRD Sumatera Selatan (Sumsel).
Menurut anggota DPRD Sumsel, Mgs Syaiful Padli kebijakan full day school belum dapat diterapkan diseluruh sekolah di Indonesia. Terlebih di daerah-daerah yang jarak antara rumah siswa ke sekolah cukup jauh.
“Kalau saya kebetulan anak sekolah di sekolah Islam terpadu, sekolahnya dari hari Senin sampai Jumat. Masuk pukul 7.15 pulangnya 17.30 jadi tidak terpengaruh. Yang jadi masalah, kalau di daerah, karena anak-anaknya belum terbiasa. Ini tidak bisa diterapkan diseluruh tempat,” kata Syaiful Padli, Rabu (10/8).
Dikatakan legislator daerah pemilihan Palembang ini, pemerintah harus lebih dulu menerapkan disekolah-sekolah percontohan, lalu hasilnya dievaluasi. Jika dinilai efektif bisa diterapkan.
“Jangan buat kebijakan yang cuma naik ke grade seorang menteri,” imbuhnya.
Syaiful yang juga walimurid ini, menilai kebijakan full Day school bisa diterapkan dikota-kota besar seperti Palembang, namun untuk diterapkan didaerah dirasanya cukup sulit .
“Kalo di Palembang biso, kalau diperairan tentu jarak tempuhnya jauh, tingkat kemanyannya juga harus diperhatikan,” tambahnya.
Jika kebijakan tersebut dibuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dirinya menyangsikan kebijakan tersebut akan efektif.
“Apa dengan cara itu meningkatkan kualitas pendidikan? Jaminannya apa? Mungkin ada dampaknya,” tukasnya. [yip]Rmol.sumsel