Sri Mulyani Minta Pengusaha Siap Bersaing

jokowi-dan-sri-mulyani-300x200Jakarta, BP-Menteri Keuangan Sri Mulyani minta pengusaha nasional tidak hanya berbisnis di dalam negeri namun melihat peluang bisnis di negara lain. Ini dimaksudkan agar kualitas pengusaha nasional bisa bersaing dengan pengusaha asing. “Beberapa pengusaha asing  telah melakukan investasi di Myanmar, sayang saya tidak melihat pengusaha terutama dari HIPMI berinvestasi di sana. Jika pengusaha kita berinvestasi dengan membangun pabrik di negara lain dan mengundang presiden meresmikan, itu sangat keren,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (26/8) malam, dalam acara Dialog Nasional bersama Ikatan Senior Hipmi Indonesia (ISHI).
Menurut Sri Mulyani, menghadapi era globalisasi kita harus siap dengan keterbukaan dan berkompetisi. Jangan hanya besar di kandang, namun harus bisa mencari terobosan baru merambah negara  lain.
Pengusaha kata Sri Mulyani merupakan mitra pemerintah sehingga harus bisa bersinergi antara pembuat kebijakan dengan pebisnis. Hubungan pemerintah dengan pengusaha jangan terlalu dekat, dan tidak boleh terlalu jauh. Harus ada jarak. “Kalau terlalu dekat, pemerintah justru kesulitan memantau dan  melihatnya,” kata Sri Mulyani.
Ketua  Ikatan Senior Hipmi Indonesia (ISHI) Oesman Sapta mengungkapkan senior Hipmi akan memberikan kontribusi kepada pemerintah untuk perbaikan ekonomi Indonesia ke depan. Salah satu cara yang akan dilakukan mengadakan diskusi.
Dikatakan, setelah organisasi pengusaha dilahirkan tahun 70 an,  banyak pengusaha menduduki kusri  menteri, anggota DPR dan pengurus partai politik. Mereka terbukti bisa memberikan asumsi untuk perbaikan ekonomi.
ISHI  lanjut Oso, patut dan sangat wajar  memberi dukungan penuh kepada presiden dan pemerintah agar semua program pemerintah yang dicanangkan bisa berhasil.  Dan mesti diakui  pertumbuhan ekonomi membaik dari 4,2 persen menjadi 5 peraen. Kesenjangan ekonomi juga berkurang dari 0,43 menjadi 0,397. “Padahal banyak negara yang pertumbuhan ekonominya turun dan negatif.
Dia menambahkan,  tantangan pemerintah adalah membangun industri berbasis sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berpendidikan menengah. “Pemerintah bisa memilih empat sektor induatri yang diprioritaskan yaitu industri pertanian, maritim, pariwisata, dan industri kreatif. Jadi tidak semua industri dicampuri pemerintah,” katanya. #duk


Leave a Reply