BUPATI BANYUASIN TERJARING OTT, PEMBANGUNAN KEK TAA JALAN TERUS

isRMOL.Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian dikhawatirkan akan mengganggu proses mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api Api (TAA).
Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki mengatakan, pihaknya terus melakukan usaha percepatan pembebasan lahan sekitar 60 hektar, yang masuk dalam wilayah Kabupaten Banyuasin.
Menurut Wagub, dengan diciduknya Yan Anton oleh KPK tidak akan banyak berpengaruh terhadap usaha Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mewujudkan KEK TAA. Karena, telah ada Pelaksana Harian (PLH) Bupati Banyuasin, yang dibantu camat setempat.
“Semuanya tidak ada masalah dan KEK TAA akan berjalan seperti biasa,” ungkapnya, Selasa (6/9).
Asisten IV Bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel Joko Imam Sentosa memastikan,OTT Bupati Banyuasin tidak akan menggangu pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api (KEK TAA).
“(OTT) Tidak akan banyak mengganggu ya,” katanya.
Dalam prosesnya, pengembangan KEK TAA tidak hanya melibatkan  Kabupaten Banyuasin, tapi juga pemprov dan pemerintah pusat. Salah satu contohnya, mengenai perizinan untuk membuka pelabuhan, dan pembangunan  infrastruktur dalam kawasan tersebut.
Joko menegaskan, pembangunan kawasan KEK TAA, ditujukan meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan adanya hilirasasi industri akan memberikan dampak positif terhadap pendapatan masyarakat, dan khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumsel. Contohnya, hilirisasi karet.
Dengan adanya hilirisasi industri karet, diharapkan akan menambah nilai jual terhadap produk karet, yang selama ini diekspor dalam bentuk mentah. Dengan dilakukan pengolahan terlebih dahulu menjadi ban ataupun bahan lainnya.
“Paling  penting keberadaan KEK TAA ini untuk memajukan perekonomian masyarakat,” ujarnya. [ida]



Leave a Reply