Makanan Olahan Ikan di Sentra Kuliner

Palembang, BP — Kawasan Kuliner Palembang yang berada di samping Museum SMB II atau di seberang RS AK Ghani dan dekat dengan BKB menjadi pilihan bagi masyarakat dan wisatawan untuk merasakan masakan olahan ikan terutama khas Palembang. Tempat ini diinisiasi sebagai salah satu pendukung Palembang wisata kultur dan kuliner.
Tempat kuliner berbahan baku ikan ini tidak hanya dalam bentuk pempek saja, tetapi juga ada pindang ikan, tekwan, model, kerupuk dan kemplang, udang, ikan seluang dan lainnya. Tempat ini dibuka setiap hari hingga malam. Dengan konsep outdoor, pemerintah juga menyediakan panggung terbuka untuk pagelaran seni, atraksi musik dan lainnya.
Pjs Walikota Palembang Akhmad Najib mengatakan, kawasan kuliner ini sebagai salah satu upaya mengenalkan makanan khas Palembang, mempromosikan pariwisata, kultur, lagu-lagu dari tak hanya Palembang tapi Sumatera Selatan. Palembang tidak hanya kota olahraga internasional, tetapi juga kultur dan kuliner.
“Selain pindang ikan, udang, ikan seluang, pempek, model, tekwan, kerupuk keplang, tetapi kedepan juga bisa menjual hasil pertanian dari Sumsel, misalnya pisang, ubi, kacang dan buah lainnya,” katanya usai mengunjungi Kawasan Kuliner Palembang, Sabtu malam (24/2).
Najib mengatakan, tempat ini menjadi magnet bagi pelancong penikmat olahan ikan dan pecinta kebudayaan Indonesia khususnya Sumatera Selatan. Selain itu juga ditampilkan berbagai kebudayaan yang ada di Kota Palembang dalam tajuk Culture Night Festival tiap pekannya. Setelah 10 hari dilaunching, kawasan kuliner khas ikan ini diyakini akan jadi tempat incaran wisatawan.
“Sehingga keamanan dan kebersihan perlu ditingkatkan. Termasuk kualitas makanan yang dijual. Seperti salah satu itu ada yang sudah mendapat sertifikat ISO. Dengan kualitas yang sudah baik ini, kedepan pasti lebih diminati,” jelasnya.
Menurutnya, pihaknya akan bekerja sama dengan Dishub dan Polresta untuk pengamanan lalu lintas agar jalur menuju ke Ampera tidak macet. “Sementara masih menggunakan jalur ini untuk kendaraan yang menuju Ampera. Nanti akan kita atur sedemikian rupa agar lalu lintasnya terjaga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kota Palembang Aprizal Hasyim menambahkan, ada sembilan pedagang yang berjualan dikarenakan bangunannya memang hanya dirancang untuk sembilan kios dan dua fasilitas toilet. Beberapa tambahan fasilitas lain yang akan dilakukan selain kotak sampah juga lampu dan kursi.
“Saat ini pedagang masih digratiskan dari retribusi sebab kita harus siapkan Peraturan Daerah (Perda) untuk ini. Jadi sekarang pedagang operasional dengan membayar listrik, PDAM dan keamanan secara mandiri,” katanya.
 
Bangunan semi permanen dengan atap menyerupai di Kampung Kapiten ini merupakan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sesuai dengan target, dibangun akhir tahun lalu ini memang diwacanakan selesai sebelum Asian Games. Sehingga para tamu wisatawan yang berkunjung ke Palembang dapat menemukan salah satu wadah khusus kuliner ikan selain yang sudah ada selama ini. #pit



Leave a Reply