- March 9, 2018
- Posted by: admin
- Category: Berita
PALEMBANG – Kecerdasan dan katangkasan pasangan calon (paslon) gubernur – wakil gubernur Sumatera Selatan dalam mengelola sumber daya dinilai menentukan siapa yang bakal terpilih di Pilkada Sumatera Selatan 2018. Kecerdasan dan ketangkasan itu meliputi Kecerdasan figur paslon, kecerdasan tim marketing, dan kecerdasan kapital.
“Hal inilah yang tidak bisa dipungkiri saat ini dialam demokrasi langsung baik pilpres maupun pilkada. Siapa yang mampu mengelola kecerdasan dan ketangkasan ketiga elemen tersebut diprediksi bisa memenangkan Pilkada Gubernur Sumsel,” tegas Sosiolog Universitas Sriwijaya Prof. Dr. Alfitri, M.Si di acara Diskusi Politik Terarah ForDess ‘Ketangkasan dan Kecerdasan Paslon; Perspektif dan Ekspektasi Publik’, yang dipandu oleh Fatkurohman TRIJAYA FM, Kamis malam, (8/3/2018).
Menurut Alfitri, kontestasi Pilkada seperti diungkap dalam teori dramaturgi. Yaitu sebuah cerita yang terlihat dalam dua aspek keadaan yakni panggung depan dan panggung belakang.
Di panggung depan bagaimana kecerdasan dan ketangkasan mengelola figur, jaringan, dan marketing politik untuk memenangkan kontestasi.
“Namun yang tidak kalah penting yakni panggung belakang yang mendesain dan mengelola panggung depan. Di panggung belakang ini merupakan kekuatan tangan-tangan tidak terlihat namun sangat menentukan seperti kekuatan kapital dan birokrasi,”ungkap Wakil Dekan I Falultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya ini.
Lanjut Alfitri, paslon yang mampu mengelola kecerdasan dan ketangkasan panggung depan dan panggung belakang inilah yang akan memenangkan Pilgub Sumatera Selatan.
“Saya masih meyakini politik Indonesia di era demokrasi langsung saat ini terutama Sumatera Selatan masih ditentukan oleh kekuatan kapital dan birokrasi,” ujar dia.
Sementara itu, Pengamat Manajemen Pendidikan Universitas PGRI Dr. Adi Harapan, M.Pd mengatakan kecerdasan dan ketangkasan paslon sangat menentukan dalam memenangkan Pilkada Sumatera Selatan terutama bagaimana mengelola jaringan politik.
“Secara kecerdasan intelegensia dan emosional, seluruh paslon yang maju di Pilgub Sumsel telah memenuh syarat, hanya tinggal bagaimana spirit dalam mengelola tim dan potensi pendukung yang dibutuhkan untuk memenangkankan kontestasi,” ujarnya. (Ril/FK)
