Pasangan Dodi Giri Kuasai Arena Debat Publik


Palembang, BP
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar debat publik pertama pasangan calon gubernur – wakil gubernur Sumsel 2018 di ballroom Hotel Novotel Palembang, Rabu (14/3) . mulai pukul 19.00 yang disiarkan langsung TVRI Sumsel.
Dalam debat ini Empat paslon, 1.Herman Deru-Mawardi Yahya (PAN, NasDem, Hanura), 2. Saifudin Aswari Riva’i-Irwansyah (PKS, dan Gerindra), 3. Ishak Mekki-Yudha Pratomo Mahyuddin (PD, PPP, PBB) dan 4. Dodi Reza Alex Noerdin-Giri Ramanda Kiemas (Golkar, PDIP, PKB), menyampaikan visi dan misi untuk membangun Sumsel yang berdampak terhadap pembangunan nasional. Debat publik akan dimoderatori oleh presenter TVRI Herdina Suherdi.
Selain itu hadir lima panelis yang hadir untuk memberikan pertanyaan dan menguji ke empat pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sumsel ini yaitu, Prof Sirozi Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof Kgs M Sobri Dekan Fisip Universitas Sriwijaya, Taufik Marwah Dekan Ekonomi Universitas Sriwijaya, Dr Febrian Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya dan Dr Yayat Supriyatna dari Universitas Trisakti.
Terlihat tim sukses dan pendukung masing-masjng calon . Sebelumnya panitia mengingatkan tim sukses jangan membawa alat peraga kampanye dan dilanjutkan dengan menyayikan yel yel oleh tim sukses masing masing paslon.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan (Sumsel) Aspahani berharap debat kandidat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2018 memberikan pemahaman terhadap masyarakat siapa calon pemimpin terbaik.
Menurutnya, debat publik merupakan sebuat esensi, yang memberikan modal pertimbangan bagi para pemilih melalui penyampaian visi dan misi serta program unggulan pasangan calon.
“Esensi debat memberikan penyampaian visi dan misi. Melalui program unggulan yang akan mereka lakukan sehingga masyarakat dapat mempertimbangkan dan memahami janji mana yang lebih realistis diwujudkan,” katanya pada kata sambutan Debat Publik Pilgub Sumsel 2018 di Hotel Novotel Palembang, Rabu (14/3).
Aspahani meyakini, melalui debat publik ini masyarakat akan lebih mengetahui siapa calon pemimpin terbaik. Dia juga berharap dari debat publik nuansa demokrasi menjadi lebih baik dan menghasilkan pemimpin terbaik.“Para kandidat juga harus siap kalah dan siap mengakui kemenangan kandidat yang dipilih masyarakat,” tegas Aspahani
Dalam debat tersebut terlihat bagaimana pasangan nomor 4, Dodi-Giri bisa menguasai arena debat dengan pertanyaan dan jawaban yang masuk akal dan realistis berdasarkan data dan fakta nyata.
Berkali-kali pasangan ini diserang dengan pertanyaan dari pasangan lain namun dengan santun pasangan ini bisa menjawabnya dengan sempurna.
Walaupun pasangan Dodi Giri sempat mengalami kendala tehnis karena mikroponnya bermasalah namun tidak menganggu jalannya debat, malahan Giri menilai itu adalaah kesalahan tehnis dan harus diperbaikai pihak KPU Sumsel sebagai penyelenggara debat.
Diluar arena debat atau di halaman ballroom Hotel Novotel, Palembang, ratusan pendukung Dodi Giri berteriak dengan menyayikan yel-yel kemenangan pasangan nomor 4 ini.
Dalam paparan pasangan nomor 1 Herman Deru- Mawardi mengatakan kemiskinan di Sumsel tinggi 13, 10 persen diatas rata rata nasional, IPM Sumsel dibawah rata rata nasional.
“Demokrasi di Sumsel dinilai rawan pilkada sehingga perlu edukasi pada masyarakat, ” katanya.
Sedangkan infrastruktur yang selama ini fokus pada ibu kota provinsi sehingga dibutuhkan pemerataan sehingga perbaiki itu semua.
selain itu Deru berjanji akan menghentikan angkutan batubara lewat jalan umum dan harus ada koordinasi dengan provinsi terkait dicabut wewenang kabupaten dan kota .
Untuk zero konflik , Deru melihat solid bupati dan walikota menjaga kondisi tersebut dengan melibatkan lembaga agama dan tokoh masyarakat.
Selain itu akan memberikan pekerjaan kepala pelaku kejahatan sehingga zero konflik tetap terjaga.
Sedangkan pasangan nomor dua , H Syaifuddin Rifai dan Irwansyah menurut Aswari ingin menciptakan Sumsel bagus prestasi dan maju sehingga Sumsel maju bersama sama .
Selain itu tidak akan membebani daerah dengan dana sharing yang memang itu wewenang provinsi Sumsel.
Sedangkan Irwansyah mengatakan akan memberikan infrastruktur yang baik di Sumsel karena periode ini sangat baik menjadi tuan Asian Games , yang hanya tersentral satu kawasan dan pihaknya berikan konsep keadilan bagi Sumsel.
Selain itu mensejahterakan warga dengan baik dan membantu Gubernur Sumsel dalan menjalankan tugas.
Sedangkan pasangan nomor 3, H Ishak Mekki-Yudha Pratomo menurut Ishak Mekki, visinya Sumsel mandiri cerdas maju dan merata dan berdaya saing berbasis lokal dan interaksi global.
Selain itu melakukan pemerataan infastruktur dan 1 tahun bisa dituntaskan dengan baik, perbaiki tata kelola dan hilirisasi dan pwngelolaan kelapa wait dan karey dengan pihak ketiga.
Lalu memberikan bantuan 50 ribu umkm tanoa jaminan dan bunga 10 juta per UKM, membangun smart di bidang tehnologi informasi dan tata kelola pemerintah yang baik.
Untuk LRT akan di berdayakan terutama setelah pasca Asian Games agar bermanfaat bagi masyarakat Sumsel.
Selain itu untuk meningkatkan sesejahteraan masyarakat dengan mencetak sawah baru, pembinaan petani dengan penyuluh dan membuka pasar dan menjaga stabilitas pertanian sehingga Sumsel menjadi lumbung beras nasional.
Sedangkan pasangan nomor 4 pasangan H Dodi Reza Alex – Giri Ramandha N Kiemas mengatakan, akan melanjutkan program sekolah dan berobat gratis sampai perguruan tinggi , 2 tahun.jalan infrastruktur selesai mantap 100 persen mulus, akan melakukan peremajaan gratis kebun karet sawit dan kopi , dan optimalisasi sawah dan pertanian.
Lalu menjadikan smart digital untuk generasi milenia sampai desa .
Dan dalam 2 tahun kawasan Tanjung api api ebagai upaya pemerataan terwujud bagi pembangunan Sumsel, bantuan UMKM dan membuka pasar.
“Kami membangun juga membangun kearifan lokal sesuai nilai agama melalui Sumsel mengaji dan menjamin zero konflik dan tidak ada kerusahan agar pembangunan bisa terealisasi,” katanya.
Selain itu Dodi menilai pemanfaatan SDA Sumsel harus di tingkatkan sehingga pihaknya akan pencanangan perekaan kelapa sawit dan karet dan jika terpilih akan merealisasikan itu intuk.meningkatkan kesejahtaraan mastetakat.
Dodi juga menegaskan kalau IPM Sumsel nomor empat nasional tahun 2015 dan 2016 dimana pihaknya akan melakukan upaya sinergi dengan terobosan untuk mengentaskan kemiskinan.
” Dua tahun bisa berdasarkan hitungan akurat dan data yang akurat,” katanya.
Selain itu dalam membangun menurut Dodi jangan mengandalkan dana APBD Provinsi bisa menggunakan dana APBN dan sarana multi infrastruktur maupun obligasi daerah.
” Persis yang kami lakukan di kabupaten Muba untuk menjalankan program infrastruktur menggunalan dana dari pusat, manfaat dilakukan dan manfaat bisa dirasakan oleh masyarakat terobosan kami bebas jalan rusak dengan menggunalan skema alternatif pembiayaan dari pusat,” katanya.
Sedangkan Giri mengatakan, dengan pola ini bisa digunakan dan bisa menyelesaikan jalan di Sumsel dan sudah diperhitungkan,” katanya.
Saat sesi saling bertanya antara pasangan nomor 1 Herman Deru- Mawardi kepada pasangan nomor 2 Syaifuddin Aswari- Irwansyah mempertanyakan kemiskinan di Sumsel dan dijawab Aswari ada program.oke oce sehingga masyarakat menjadi interprenur dan itu yang dibangun dan jangan ditunggalkan generasi muda.
Sedangkan pasangan nomor 3 Ishak Mekki- Yudha Pratomo saat bertanya kepada pasangan nomor 4 Dodi Reza Alex-HM Giri Ramanda tentang progran perbaikan infrastruktur kenapa harus 2 tahun dan kenapa tidak bisa di percepat.
Menurut Giri kalau hal tersebut terkait mekanisme di DPRD Sumsel terkait KUPA PPAS sehingga mereka yakin bisa diselesaikan dalam 2 tahun.
Sedangkan Dodi bertanya kepada Ishak mengenai konsep Mdgs terkait lingkungan hidup , Ishak mengaku akan lestarikan lingkungan hidup dan tidak merusak lingkungan kedepan dan sudah tahu tempat tempatnya kedepan.
Herman Deru sempat bertanya kepada Dodi Reza , mengatakan program 2 tahun sedangkan Dodi belum selesai menjadi bupati, Dodi menjelaskan kalau program percepatan pembangunan di Muba mendapatkan pengakuan dari Kemetrian Dalam Negeri dan Kementrian Keuangan membangun jalan 200 km trans Muba menghubungkan jalan negara sampai simpang Belimbing itu menurutnya bukan program main main.
” Mendapatkan Rp450 miliar yang mendapatkan persetujuan kementrian terkait, itu bukan program coba coba dan tahun ini dalam tahun ini dalam proses pengerjaan jika pasangan ini terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel selesai untuk masyarakat Muba,” katanya.
Sedangkan dalam kesempatan itu juga Giri sempat bertanya kepada Deru terkait pemberantasan Narkoba dimana Deru mengaku benteng utama adalah agama dan melakukan pencegahan dan berkerjasama dengan pihak terkait.
Pasangan nomor 2, Aswari, yang menanyakan terkait slogan Sumsel Memanggil dan sebentarnya Dodi menjabat Bupati Muba, menurut Dodi kalau Sumsel Memanggil itu adalah panggilan.
“Memang benar saya baru beberapa waktu di Muba, tetapi janji kampanye insya Allah akan terealisasi, karena janji kampanyenya menuntaskan infastruktur dan listrik serta perkebunan rakyat dalam waktu secepatnya , insya Allah dalam waktu 2 tahun , pada dilantik menjadi Gubernur kamis udah menyelesaikan janji kami, jadi bukan untuk berkuasa lima tahun dan visi dan misi di Muba bukan Visi dan Misi Dodi semata tapi visi dan misi Dodi dan Beni, insya Allah pak Beni akan melanjutkan yang belum sempurna dan sebagai Gubernur Sumsel saya memiliki kewenangan yang luas memberikan bantuan ke kabupaten dan kota di Sumsel termasuk Muba yang saya cintai dan saya banggakan,” katanya.
Dalam kesempatan itu , Dodi juga sempat mengajukan pernyataan kepada pasangan nomor 2, Syaifuddin Aswari Rivai –Irwansyah mengenai program oke oce yang dinilai program kopi dari Hipmi Sumsel tahun 2007 saat dirinya menjabat Hipmi Sumsel, meluncurkan kridit tanpa agunan.
Sedangkan Aswari , mengatakan bukan program oke oce atau apapun namanya , “ Kita lihat di masyarakat, UMKM bukan di Indonesia juga Sumsel itulah bertahan kondisi saat ini, kami mengadopsi apapun, baik itu oke oce maupun dari Himpi atau dari manapun tidak akan bermasalah untuk kami asalkan masyarakat Sumsel bisa menikmati kesejahteraan yang sebenarnya,” katanya.
Selain itu Aswari juga bertanya Dodi mengenai pinjaman di tahun pertama saat Dodi Reza menjabat sebagai Bupati Muba sudah meminjam DPIP Rp450 miliar , dan kenapa APBD Muba tidak di manfaatkan secara optimal.
Menurut Dodi menjelaskan, kalau persoalannya bukan meminjam atau tidak meminjam tapi adalah bagaimana memanfaatkan peluang yang ditawarkan , oleh pemerintah, kalau hanya mengandalkan dana APBD saja untuk perbaikan jalan bagaimana gaji guru, bagaimana menggaji tenaga kesehatan, bagaimana memberikan seragam dan buku tulis gratis mulai tahun ini di Muba.
“Program yang dicanangkan Jokowi, yang di endors oleh presiden gunakan pembiayaan alternatif untuk menyelesaikan persoalan infrastruktur secepat-cepatnya bagi rakyat , karena rakyat Muba tidak bisa menunggu terlalu lama, jadi Sumsel insya Allah kita bangun bersama-sama bupati dan walikota yang lain,” katanya.
Hal serupa di tanyakan Herman Deru, soal pinjaman tersebut, Dodi menegaskan kalau masyarakat Sumsel ingin infrastruktur berjalan dengan baik.
“Sekarang 76 triliun masuk Sumsel itu luar biasa, anda tidak boleh menganggap bahwa tidak ada apa-apanya di Sumsel ini , program kami mempercepat 2 tahun dengan program pembiayaan terobosan inovasi, yang disarankan pemerintah pusat dengan skema apability payment atau SMI BUMN persero dan obligasi daerah, kalau berbicara hutang , negara kita berhutang tapi tujuannya untuk pembangunan masyarakat infastruktur, tangis lho pak Deru , semua masyarakat kalau kita berkerja sepotong-sepotong, karena mengandalkan APBD , “ katanya.
Sedangkan calon wakil Gubernur Sumsel pasangan nomor 3 , Yudha Pratomo bertanya kepada Dodi mengenai pengembangan kawasan Tanjung Api-Api  (TAA) yang implementasinya belum maksimal.
Dodi menilai kalau tahun belakangan mungkin ada over leping kebijakan antara pusat dan BUMN dan pemerintah daerah sehingga pihaknya akan membuat terobosan dan harus ada sinergi, net working antara pusat dan pemerintah daerah soal pembebasan lahan dan kawasan TAA.
“Menempatkan personal yang mengelola BUMD TAA tersebut menjadi lebih transparan dan professional dan TAA manfaatnya sangat jelas dia akan menjadi boster atau pendorong kemajuan Sumsel dan menyerap tenaga kerja,” katanya.
 
 



Leave a Reply