KPZP Banyak Temukan Makam Bersejarah Yang Memprihatinkan

Palembang, BP
Komunitas Pecinta Ziarah Palembang / KPZP kembali melakukan ziarah ke delapan untuk menyisir semua makam yang ada di kawasan 10 – 13 Ilir Palembang, Minggu (11/3) lalu.
Muhamad Setiawan, salah seorang anggota KPZP mengatakan, situs-situs yang kemarin diziarahi pada Ziarah ke delapan ada 9 situs makam.
Diantaranya, sebuah makam tua yang belum teridentifikasi namanya dan Sejarah nya , di pinggir jalan sebuah lorong di pinggiran sungai kampung 13 Ilir, Makam tua Buyut Cabe di pinggiran sungai kampung 10 Ilir , di DAM , di bawah sebuah tangga rumah warga , keadaan nya sangat memprihatinkan , belum dirawat, Makam Buyut Pule , di lorong buyut pule jalan tapak ning di belakang kantor lurah 10 Ilir , Makam Sayyid Ahmad bin Abdurrahman Al-Aidrus Di lorong Himalaya panglong 16 Ilir
Lalu Makam Habib Ali bin Abdurrahman bin Umar Bahsin , di lorong Ketandan 17 Ilir, dan makam 2 orang buyut tandan di dalam kompleks habib Ali bin Abdurrahman bin Umar Bahsin.
“Keadaan di sekitar kompleks makam inipun masih terbilang kurang bersih baik pada tumpukan sampah , maupun rumput yang sudah mulai menebal,” katanya, Kamis (15/3).
Lalu Makam buyut Majapahit (Habib Abdurrahman bin Muhammad Alaydrus) di kampung Majapahit 9 Ilir , Makam Buyut Putih di belakang Kontrakan / bedengan di lorong kemas H. Umar 9 Ilir , dan Makam Syekh Ali Idrus di depan rumah warga di jalan kms H Umar 9 Ilir.

BP/IST
Komunitas Pecinta Ziarah Palembang / KPZP kembali melakukan ziarah ke delapan untuk menyisir semua makam yang ada di kawasan 10 – 13 Ilir Palembang, Minggu (11/3) lalu.

Sebuah Makam tua yang belum teridentifikasi di jalan kms H Umar 9 Ilir terletak di depan rumah warga tepat di pinggir badan jalan , tepatnya di belakang sebuah ruko percetakan, Makam Syech Daud bin Hasyim , sebagian ada yang mengatakan beliau Syekh Abdurrahman di belakang pasar kuto masjid Darul Muttaqin 8 Ilir
Selain itu, makam tua di belakang kantor lurah kuto batu yang belum teridentifikasi namanya dan Sejarahnya.
“Kami peziarah belum bisa masuk ke makam ini karena terkunci, namun makam ini sudah tertutup atap gubah. Sudah di pagar namun belum memiliki plang nama. Kami sampai beberapa kali masuk ke lorong ini dan belum menemukan makamnya.Dan ternyata makamnya sangat tersembunyi alias Mastur,” katanya.
Selain itu KPZP selalu berharap agar semua elemen masyarakat turut menjaga semua situs makam bersejarah di Palembang Darussalam dan Sumatera Selatan.#osk



Leave a Reply