Bukit Siguntang Tengah Di Bangun Galeri


# Sebelum Asian Games Ditargetkan Selesai Dibangun
Palembang, BP
Bukit Siguntang yang merupakan bukit bersejarah bagi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), kini dibangun galeri guna menunjang pariwisata di Bukit Siguntang.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Cahyo Sulistyaningsih
Mengatakan, kalau saat ini pengerjaan Galeri di Bukit Siguntang sedang di kerjakan dan sebelum Asian Games sudah bisa selesai di kerjakan sehingga masyarakat sudah bisa melihat Bukit Siguntang.
“Yang dilibatkan dalam galeri, kita sudah melakukan FGD melibatkan para arkeolog, budayawan, akademisi dan structural di dinas , kita juga mengundang tokoh-tokoh dari luar yang paham Bukit Siguntang dari pusat arkeologi nasional dan kita sudah diskusi data dan masukan untuk penataan galeri,” katanya saat menjadi nara sumber di talk show Sejarah tentang penataan Bukit Siguntang di Radio BP Trijaya Palembang, Selasa (20/3).
Selain itu menurutnya, dibangunnya Galeri di Bukit Siguntang tujuannya untuk menata dan memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang Bukit Siguntang.
“Kita tahu kalau Bukit Siguntang ini adalah bukit sacral, memang di Bukit Siguntang secara fisik paling tinggi di kota Palembang atau 36 dari permukaan laut dan secara kosmologi diibaratkan dengan gunung Meru atau Puncak tertinggi di situ,” katanya.
Selain itu berbagai ketinggalan ditemukan karena bisa saja disebut multikomponen side karena ada tinggalan dari masa Sriwijaya ditemukan di situ dengan peninggalan berupa struktur batu bata, arca padat dan Arca sakyamuni di situ ada prasasti Bukit Siguntang dan temuan-temuan keramik yang mengisyaratkan memang disitu dulunya adalah sebagai bukit untuk peribadatan karena ada guci-guci yang biasanya dipakai oleh para biksu dari temuan keramik dan pada masa Kesultanan pun dia juga penting karena dari data-data yang tersimpan di Belanda bahwa dulu yaitu pada masa Kesultanan lokasi Bukit Siguntang dijadikan tempat persumpahan oleh para Adipati berkumpul di situ.
Di situ menurutnya, juga ada makam keramat yang ada hingga sekarang tapi makam yang pertama pihaknya belum tahu.
“Dalam galeri juga akan dijelaskan dan untuk informasi kepada masyarakat tentang bahwa di Bukit Siguntang ini mempunyai arti penting bagi sejarah dan bagi sejarah Melayu bukankah orang orang Melayu percaya bahwa di situlah tempat turunnya raja-raja mereka. Selain itu dalam Galeri akan ditata dalam istilah dalam limah langkah untuk menginfokan kepada masyarakat ini adalah Bukit sakral atau bukit suci atau bukit tertinggi serta bukit penting dari masa kemasa baik prasejarah Sriwijaya Kerajaan Palembang Kesultanan dan sampai sekarang orang masih berziarah dan perayaan Hari Raya waisak disitu,” katanya.
Dan topik dalam galeri tersebut menurutnya juga menceritakan menceritakan tentang jejak jejak Sriwijaya.
“Dan kelima ini akan memberi kesan dan pesan kepada pengunjung ini untuk menggugah kesadaran mereka arti pentingnya sebuah peninggalan budaya penelitian heritage yang dulu dilakukan sekarang-sekarang ini bentuknya menjadi seperti sekarang ini bagaimana kita kita supaya kita bisa bersama-sama menjaga untuk kelangsungan yang akan datang dari apa yang sudah dihasilkan sekarang bisa untuk memacu kita untuk menghargai budaya masa lampau tapi untuk masa depan,” katanya.
“Sekarang galeri sedang didata terutama artefak yang ditampilkan di dalam galeri, ada info grafis Bukit Siguntang itu yang menunjang display dan ada multi media nantinya,” katanya.
Sedangkan budayawan kota Palembang Vebri Alintani mengatakan, Bukit Siguntang setiap masa memanfaatkan Bukit Siguntang sehingga di catat dalam sejarah Sriwijaya, Kesultanan Palembang dan sejarah Melayu hingga masa kolonial hingga masa kini.
“Secara spiritual orang menganggap Bukit Siguntang adalah Bukit Suci, Bukit Keramat,” katanya.
Mengenai galeri tersebut dia nilai tidak mencirikan lokal tapi itu harus di isi pelan-pelan.
“Galeri yang harus memcerminkan bangunan itu menyatu dengan bukit Siguntang dan bisa menambah nilai tambah Bukit Siguntang, saya dengar kemarin ini satu tantangan buat galeri benda-benda sudah ada, ini benda-benda masih berserakkan dimana-mana, sulit didapat seperti masa Sriwijaya itu ada artefaknya di TPKS, tapi masa melayu ini bahannya kekurangan kita, “ katanya.
Sedangkan pemerhati sejarah, Beni Mulyadi menilai, Bukit Siguntang adalah bukit bertuah yang penataannya harus mencerminkan Bukit Siguntang itu sendiri.
“Harus jelas, jangan bias, kalau arsiteknya seperti parkir motor, lho orang bingung, ini bukit apa,” katanya.#osk



Leave a Reply