PEMIMPIN DAERAH ABAD 21


Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pilkada) tahun 2018 yang akan digelar secara serentak merupakan momentum bagi masyarakat di daerah untuk menentukan ulang nasib dan strategi pembanguanan selama 5 tahun ke depan.
Selain program-program yang diusung oleh calon kepala daerah, hal yang selalu menjadi perhatian adalah profil calon yang diusung mulai dari; asal partai politik, background organisasi, latar belakang pendidikan, dan tentunya kekuatan finansial untuk menggerakkan roda kampanye, serta rekam jejak kandidat yang ikut berlaga di pilkada.
Pembangunan daerah di abad 21 ini memiliki tantangan berbeda ,figur seorang calon kepala daerah dituntut untuk benar-benar memiliki kapasitas dan integeritas.
Salah satu ciri pemimpin yang memiliki Kapasitas itu ditandai dengan kemampuan seorang calon kepala daerah untuk mendatangkan investasi baik itu investasi dari dalam negeri maupun luar negeri.
Di level pembangunan Internasional bayak sekali lembaga-lembaga yang siap diajak bekerja sama untuk membangun daerah, baik itu di bidang pengentasan kemiskinan, pendidikan, pencegahan gizi buruk, dan banyak lagi lainnya.
Sebab itu calon pemimpin daerah haruslah orang yang memiliki kapasitas. Kapasitas untuk melakukan kerjasama dengan investor asing maupun nasional.Kapasitas untuk menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga sosial asing maupun nasional.
Karena tidak dapat dipungkiri, untuk dapat melakukan lompatan besar pembangunan di daerah, pemerintah tidak bisa hanya semata-mata bergantung atau hanya mengandalkan APBD.Satu contoh, seperti apa yang telah dilakukan Dodi Reza Alex Noerdin, bupati Musi Banyuasin yang saat ini juga ikut berlaga di pilgub Sumatera Selatan.
Dodi Reza Alex Noerdin, dalam waktu singkat mampu melakukan perubahan yang signifikan di kabupaten yang dipimpinnya. Berbagai capaian percepatan pembangunan, antara lain, pembentukan satgas untuk penyelesaian sengketa lahan dan hutan yang selama ini prosesnya berlarut larut, juga kemampuan untuk menggaet investor swasta agar ikut serta dalam pembanguan infra struktur jalan dan jembatan. Sebuah trobosan, inovasi dalam pola pembiayaan pembangunan.
Selain kapasitas, integritas adalah hal mutlak untuk dimiliki seorang pemimpin. Integritas seorang pemimpin dapat dilihat dari sikap profesional dalam pengelolaan birokrasi penempatan aparatur dan mampu bersikap tegas pada bawahannya.
Pada orasinya, Jumat 11 mei 2018 pada acara kampanye akbar pasangan Dodi – Giri, Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, salah satu point penting dalam program yang ditawarkan pasangan ini adalah reformasi birokrasi, seperti yang telah dilakukan-nya selama memimpin di kabupaten Musi Banyuasin.
Reformasi birokrasi yang dilakukannya bersama jajaran pemerintahan, membuahkan hasil. Musi Banyuasin mendapat penghargaan peringkat pertama dalam katagori perencanaan dan pencapaian pembangunan tingkat provinsi se Sumsel.
Pada tingkat nasional, Musi Banyuasin mendapat penghargaan sebagai kabupaten tercepat se Indonesia dalam pengesahan APBD tahun anggaran 2018 sehingga memperoleh insentiv sebesar 26 miliar, dan masih banyak lagi capaian lainnya, termasuk pemberian seragam, alat tulis, dan sekolah gratis yang jika ia memimpin Sumatera Selatan, sesuai dengan isi pidatonya, semua akan berlanjut dan akan semakin ditingkatkan.
Tentunya segala prestasi, capaian pembangunan yang diraih oleh Kabupaten Musi Banyuasin selama dipimpin Dodi Reza Alex Noerdin juga dapat menjadi contoh kongkrit bagaimana sebenarnya seorang pemimpin yang memiliki kapasitas dan integritas, bukan hanya calon pemimpin yang bersorak dengan metode pencitraan saja.
Hal demikian itulah yang menjadi peluang serta modal besar bagi Dodi Reza Alex Noerdin untuk mampu memimpin Sumatera Selatan dan melakukan lompatan pembangunan untuk melanjutkan kesuksesan yang telah dilaksanakan pemerintah saat ini.



Leave a Reply