- January 2, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita
Bogor – Ezra Walian tak habis mengerti dengan adanyapengaturan skor di sepakbola Indonesia. Sebab, di liga tempatnya bermain tak ada aksi tersebut.
Sepakbola Indonesia telah dinodai oleh praktek match fixing. Pelaku bahkan merupakan pengurus yang ada di PSSI, selaku induk sepakbola tanah air.
Satgas Mafia Bola pun sudah menangkap empat pelaku,. Yakni, Johar Lin Eng yang merupakan Ketua Asprov Jawa Tengah yang juga anggota komite eksekutif PSSI, Dwi Irianto yang menjadi anggota Komisi Disiplin PSSI, Priyanto dan Anik Yuni Artika Sari.
Kasus pengaturan skor ditangani langsung oleh Polri dalam tim Satgas Anti Mafia Bola. Saat ini, tim tersebut tengah menelurusi lebih dalam jaringan-jaringan pelaku suap di kompetisi Indonesia.
Para pelaku tersebut akan dikenai UU Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap Pasal 2, 3, 4 dan 5 dengan hukuman penjara 5 tahun.
Ezra tak bisa berkomentar panjang soal itu. Dia cuma memikrikan Timnas Indonesia.
“Saya pikir di Belanda tidak ada (matchfixing). Saya tak mau berkomentar soal itu, ini bukan problem saya. Dan saya hanya main untuk Indonesia,” ujar Ezra saat ditemui di acara coaching clinic TopSkor di Lapangan Trisakti, Nagrak, Bogor, Sabtu (29/12/2018)(ads/fem)