Ma'ruf Amin Bicara Penculikan, Tim Prabowo Minta Perkataan Diukur


Ma’ruf Amin (Foto: Dok. Istimewa)


Jakarta – Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin menyinggung soal penculikan orang saat membanggakan capres pasangannya, Joko Widodo. Pernyataan Ma’ruf ini pun menyulut reaksi kubu ‘sebelah’. 

“Menurut saya, positif semua. Mana ada beliau (Jokowi) menculik orang, menganiaya orang, nggak pernah, membunuh orang, nggak pernah,” kata Ma’ruf Amin saat menyampaikan tausiah untuk korban tsunami di Pondok Pesantren Malnu, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12).

“Dia (Jokowi) membangun kemaslahatan, membangun kemanfaatan, dan menghilangkan kerusakan sehingga kebaikan membawa kebaikan bagi masyarakat,” beber Ketum MUI nonaktif itu. 

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menganggap Ma’ruf Amin sudah menyerang Prabowo secara personal.

“Pernyataan Kiai Ma’ruf itu menunjukkan bahwa memang secara sistematis dan terstruktur bahwa memang tim Pak Jokowi sengaja menyerang Pak Prabowo secara personal sekarang. Itu mengkonfirmasi ya. Pernyataan Kiai Ma’ruf mengkonfirmasi bahwa Pak Prabowo memang sengaja diserang secara personal sekarang, secara terstruktur dan sistemastis. Itu yang terjadi sekarang,” ujar Andre saat dihubungi, Sabtu (29/12).

Mantan menteri di Kabinet Kerja yang kini menjadi bagian Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said, mengingatkan Ma’ruf Amin untuk berhati-hati dalam berbicara. Menurut Sudirman, Ma’ruf dianggap telah menyerang personal Prabowo. 

“Mbok ya politisi boleh, tapi yang pernah jadi pimpinan tertinggi ulama itu, kata-katanya diukur. Tapi itu hak beliau sebagai politisi tentu akan punya cara-cara,” tutur Sudirman, Senin (31/12).

Sandiaga juga turut menanggapi ucapan Ma’ruf Amin soal ‘penculikan orang’. Cawapres pendamping Prabowo itu menyatakan seharusnya semua pihak tak menyerang personal ketika kontestasi politik.

“Astaghfirullahaladzim. Dalam situasi ini kita ingatkan semua untuk menghargai proses demokrasi, Pak Prabowo selalu diserang dengan isu-isu yang muncul tiap 5 tahun,” ucap Sandiaga, Senin (31/12).

Menjawab tanggapan Sudirman terhadap Ma’ruf Amin, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin Arsul Sani menilai Sudirman terlalu sensitif. 

“Lho justru pertanyaannya adakah pernyataan KMA (Kiai Ma’ruf Amin) yang oleh pihak netral dianggap tidak terukur? Rasanya kan tidak ada,” tutur Arsul. 

“Paling yang ada adalah masukan atau saran tentang tema-tema yang dianggap lebih tepat untuk disuarakan oleh KMA (Kiai Ma’ruf Amin). Jadi soal fokus, bukan soal terukur atau tidak berbasis sensitifitas,” imbuhnya, Selasa (1/1/2019). (rna/dkp)



Leave a Reply