- January 3, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita

Kawasan Tanjung Api-Api
Palembang, BP
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan (Sumsel) batal diresmikan tahun ini. Hal ini karena kawasan tersebut bakal digabung dengan KEK Tanjung Carat. Tapi DPRD Sumsel menilai harusnya KEK Tanjung Api-api tersebut harus sesuai Schedule yang telah ditetapkan sehingga tidak molor.
Ketua DPRD Sumsel MA Gantada mengatakan, kalau DPRD Sumsel sudah membuat bahan hukumnya yaitu PT Sriwijaya Mandiri Sumatera Selatan (SMS) untuk mekanisme KEK Tanjung Api-Api berjalan dengan baik.
“ Silahkan badan hukumnya kerja, kita pantau nanti, semuanya sudah kita berikan ke badan itu untuk memfasilitasi segala kegiatan-kegiatan itu, itu kerja mereka,kita pengawasan, maka nanti kalau mereka belum jalan kita dorong,” katanya, Rabu (2/1).
Dan laporannya perkembangan KEK Tanjung Api-Api ini menurutnta langsung ke komisi-komisi di DPRD Sumsel.
“Targetnya secepatnya, kalau bisa besok bejalan , besok bejalan, artinya tahapan-tahapan yang di canangkan ini, harus on schedule (rencana), jadi yang dimaksud berjalan yang mana yang schedule- schedule, pembebasan lahan sampai bulan berapa, pembangunan fisik sampai bulan berapa, apa kendalanya, tahapan itu sudah harus sudah ada,jangan diam,” kata politisi PDIP ini.
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, KEK Tanjung Api-Api mesti direvisi karena adanya penggabungan itu.
“(KEK) Sumsel revisi, jadi ada kawasan Tanjug Carat namanya, itu harus dimasukkan, jadi kita bukan dihentikan, tapi revisi,” kata Herman di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (27/12).
Herman mengatakan, operasional KEK Tanjung Api-Api sebenarnya sudah siap. Pasalnya, sejumlah infrastruktur dasar sudah selesai dibangun seperti jalan, pelabuhan, listrik, dan lain-lain. “Tol juga sudah clear, sudah dipakai, sudah jalan,” ujar Mantan Bupati Ogan Komering
KEK Tanjung Api-Api ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2014. Kawasan ini rencanya akan diisi oleh industri hilirasasi karet dan sawit. Selain agro, sektor yang akan dikembangkan antara lain gas dan batu bara.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto mengatakan, saat ini baru ada 6 KEK yang resmi beroperasi dari total 12 KEK yang direncanakan.
“Yang sudah di-declare, diresmikan beroperasi ada enam kawasan, yaitu Sei Mangke, Tanjung Lesung, Mandalika, Palu, Lhokseumawe, Galang Batang,” kata Enoh.#osk