- January 4, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita

Palembang – Sumbangsih pemikiran para ilmuwan, cendikiawan,
hingga dosen, ulama dan tokoh agama penting dan sangat diperlukan bagi
percepatan pembangunan Sumsel. Pernyataan itu dikatakan Gubernur Sumsel
Herman Deru saat menerima audiensi Pengurus Asosiasi Dosen Indonesia
(ADI) Sumsel, Kamis (3/1) pagi di Griya Agung.
Menurut
HD, sebagai Kepala Daerah ia butuh masukan dan sumbang saran pemikiran
secara ilmiah dari para dosen, cendikiawan dan lainnya untuk membuat
suatu kebijakan. Karena kebijakan yang baik hanya dapat dilahirkan dari
pengetahuan yang mumpuni.
Untuk itulah Mantan
Bupati OKU Timur itu mengaku sangat menantikan audiensi dengan para
dosen dari asosiasi ini sejak dirinya dilantik 1 Oktober 2018.
“Saya
harus akui, sebagai gubernur dan Pemprov sangat butuh masukan-masukan
seperti ini. Contohnya waktu saya mau mencabut Pergub soal batubara,
waktu itu mau final saya minta masukan dari profesor Erika yang memang
ahli di bidang transportasi,” jelasnya.
Lebih
jauh dikatakannya mengenai mekanisme masukan dan sumbangsih pemikiran
itu bisa dilakukan lebih fleksible, sehingga tak harus selalu dengan
cara yang formal. ” Kalau ada yang perlu didiskusikan silahkan datang ke
saya. Atau ke Dinas terkait misalnya pendidikan atau terkait artikel
bisa menghubungi staf khusus bidang media. Ayo kita bicarakan yang
penting ini bermanfaat untuk masyarakat. Apalagi ini organisasi non
profit apa yang bisa pemprov bantu akan kita berikan.,” ujarnya.
Dalam
kesempatan itu HD juga mengimbau kepada ADI Sumsel untuk menggelar
kegiatan yang bisa merumuskan suatu rekomendasi. Apalagi kegiatan para
dosen ini menurutnya merupakan salah satu kegiatan yang elit.
“Itu
wajib, jadi jangan hanya seminar, dikusi dan pertemuan saja. Harus
menghasilkan rekomendasi jadi ada manfaatnya. Itu yang sangat saya
tunggu,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum ADI
Sumsel, Prof. Dr. Abdullah IDI, M.ED mengaku sangat senang pengurus ADI
bisa beraudiensi setelah 3 tahun lalu berdiri. Saat ini menurutnya ADI
masih merintis organisasi, dan saat ini mulai banyak dosen di Sumsel
yang berminat bergabung dalam ADI Sumsel.
Selain
melaporkan rencana ADI mengirim anggotanya pada konfrensi internasional
di Vietnam, kedatangan pengurus ADI ini juga sekaligus perkenalan diri.
“Setelah
3 tahun baru ini kami bisa audiensi. Tentu kami senang sekali. Dalam
kesempatan ini kami juga ingin meminta restu mengirim beberapa pengurus
ini ke Vietnam,” jelasnya.
Selanjutnya
kedatangan mereka ini juga untuk mengenalkan beberapa visi utama ADI
Sumsel. Di antaranya untuk mengembangkan hal yang berkaitan dengan
Perguruan Tinggi (PT), pendidikan dan pengajaran kemudian penelitian dan
pengabdian masyarakat.
“Itu yang kami
kembangkan termasuk masalah karier dosen dan bantuan hukumnya. Maksud
kedatangan ini juga untuk mendapatkan arahan Gubernur selaku Pelindung
asosiasi,” jelas Abdullah.
Beberapa pengurus
ADI Sumsel lainnya juga tampak hadir dalam audiensi tersebut seperti
Sekretaris Jendral ADI Sumsel Prof.Dr.Alfitri, M.SI,
Sekretarus I ADI Sumsel, Dr.Tien Yustini, Bendahara Umum ADI Sumsel,De
Yulia Tri Samiha,Koordinator ADI Kab/Kota, Dr. Husniyati M.Kes, Ketua
Divisi Bidang Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dr.Novi M.SI, Koordinator ADI Kampus STIPADA Dr.Windi.