- January 4, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita
Pekanbaru – PLN Area Pekanbaru memadamkan aliran listrik di gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau karena nunggak bayar tagihan. Kini gedung tersebut menggunakan genset.
“Iya kita memang belum membayar tunggakan listrik selama dua bulan. Kita lagi upayakan berkomunikasi dengan pihak PLN,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Riau, Dr Hj Rahma Erna kepada detikcom, di ruangan kerjanya di Jl Sudirman Pekanbaru, Jumat (4/1/2019).
Dia menyebutkan, bahwa anggaran untuk pembayaran listrik sudah tersedia. Anggaran yang disediakan untuk selama setahun pada anggaran 2018.
“Tapikan tagihan listrik ini bisa naik sesuai dengan penggunaannya. Dana yang sediakan selama setahun ternyata tidak cukup. Inilah penyebabnya mengapa terjadi keterlambatan membayar,” kata Rahma.
Menurut Rahma, pihaknya sudah mengajukan permohonan dana untuk melunasi tagihan listrik ke Kantor Gubernur Riau. Hanya saja pengajuan anggaran itupun belum terlaksana.
“Ya tau sendirilah kondisi kita sekarang bagaimana. Masak harus tanya ke saya lagi,” kata Rahma.
Menurut Rahma, dengan kondisi listrik di padamkan PLN, pihaknya kini menggunakan genset. Pihaknya tetap melakukan loby kepihak PLN untuk mencari soluasi terbaik.
Kita tetap berkomunikasi dengan pihak PLN untuk mencari solusinya. Untuk sementara ya kita pakai mesin sendiri,” kata Rahma.
Rahma menyadari dengan pemutusan listrik ini dirinya menjadi sorotan publik. Namun baginya itu tidak menjadi persoalan.
“Ya kalau maunya publik bagaimana saya siap saja. Saya ini gelar doktor, saya bisa mengajar di sejumlah kampus. Kalau saya mundur, siapa yang rugi,” katanya.
Perpustakaan termegah di Indonesia ini diberi nama Soeman Hasibuan (Hs). Berdiri mentereng di tengah kota dengan arsitektur tatakan untuk membaca Alquan.
Gedung ini difasilitasi lift dengan dikelilingi kaca dengan daya tampung 1.000 pengunjung.
(cha/rvk)