- January 9, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP
Puluhan massa dari Forum Komunikasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Agama Islam Sumsel melakukan aksi demo di Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (8/1). Memasuki ke 100 kerja Gubernur dan Wakil Gubernur, mereka mendesak Gubernur Sumsel segera merealisasikan program kerjanya.Korak BEM PTAIS, Samsul Bahri mengatakan, paskah dilantiknya Gubernur Sumsel Herman Deru dan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya , pada 1 Oktober 2018 , hari ini sudah memasuki 100 hari masa kerja untuk merealisasikan janji kampanye dan program kerja untuk masyarakat Sumsel. Adapun program unggulan Herman Deru dan Mawardi Yahya adalah percepatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur akses jalan di wilayah Provinsi Sumsel, serta memperbaiki jalan yang rusak dipelosok daerah. Kemudian, pembenahan program sekolah dan berobat gratis.“Program selanjutnya adalah pembinaan kehidupan religius, membangun rumah Tahfidz, memberikan intensif guru ngaji dan sejenisnya,” ujarnya.Samsul menjelaskan, program unggulan HDMY lainnya adalah program desa luhur mandiri melalui penempatan 10.000 sarjana pendamping desa untuk membangkitkn perekonomian dan keagamaan. “Membenahi pasar hilirisasi produk perkebunan dan pertanian. Kemudian, pengentasan kemisikinan melalui bantuan modal dan bedah rumah, ” ucapnya.Selanjutnya, pembangunan taman baca dan perluasan konektivitas wifi serta pembenahan transportasi publik.Menyikapi janji politik Bapak Herman Deru dan Mawardi Yahya, lanjut Samsul, Forum Komunikasi BEM PTAIS mendesak Gubernur untuk segera merelisasikan seluruh janji kampanye kepada masyarakat Sumsel.“Secepatnya melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur jalan yang selama ini sangat diresahkan masyarakat Sumsel, ” tegasnya.Samsul menanbahkan, pihaknya mendesak Gubernur Sumsel untuj merealisasikan program pembinaan religius, pembangunan rumah Tahfidz, memperhatikan intensif guru ngaji dan mewujudkan program desa luhur yang mandiri dalam bangkitnya ekonomi dan keagamaan.“Menjadikan Sumsel lumbung pangan, memperhatikan harga karet yang saat ini belum stabil, serta terwujudnya program hilurisasi produk perkebunan dan pertanian,” paparnya.“Kami juga mendesak Gubernur menurunkan angka kemiskinan, yang saat ini masih 12,80 persen, serta merealisasikan pembangunan taman baca dan perluasan koneksi jaringan dan wifi yang saat ini belum merata dirasakan masyarakat Sumsel. Terkahir, perluasan alirab listrik yang belum rata pembangunannya sehingga masyarakat Sumsel belum merasakan hadirnya keadilan seutuhnya.Aksi demo tersebut ditanggapi Asisten 1 pemprov Sumsel Ahmad Najib mengatakan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada Gubernur. “Aspirasi ini akan kami sampaikan ke Gubernur, karena ini menyangkut program yang dibutukan masyarakat,” katanya.#osk