Tolak Sistem Autogate, Belasan Atlet Latihan di Trotoar Pintu Masuk JSC

(Belasan atlet anggar saat latihan di bibir trotoar sebelum pintu masuk JSC karena harus berbayar)

Palembang, BP

Sikap otoritas PT Jakabaring Sport City (JSC) Palembang atas pemberlakuan sistem parkir baru berupa Autogate terus menuai protes tak hanya masyarakat tapi juga insan olahraga terutama atlet yang keseharian berlatih di kompleks yang dibangun untuk pembinaan dan prestasi olahraga Sumsel tersebut.Bahkan sebuah vidio sore ini viral di media sosial bahwa belasan atlet anggar terpaksa latihan trotoar didepan pintu masuk karena harus masuk berbayar. Vidio ini kemudian tersebar di media sosial instagram dan juga grup whatsAap.Perwakilan Pengurus Ikatan Anggar Seluruh Indoensia (IKASI) Sumsel Paruq Rasyid menyesalkan potret menyedihkan ini. Pasalnya, dampak arogan pengelola PT JSC lagi-lagi membuat atlet dikorbankan. Padahal terbangunnua JSC untuk presrasi atlet Sumatera Selatan.“Perlu duduk satu meja  antara koni pengprov cabor Pemda dan PT JSC. Bicarakan  dengan baik  dan cari solusi yangterbaik,”ujar Paruq Rasyid, Senin (14/1).Paruq menilai, ini mampu menjadi bomerang persiapan atlet dalam menempuh persiapan PraPON maupun Porwil. Jika ini terus berlarut-larut akan menjadi penurunan prestasi sebagaimana PON Jabar 2016 diposisi ke 21. Pun juga mengambut PON Papua 2020 pun menjadi pertanyaan.“Ini adalah aset daerah, para atlet itu juga pada prinsipnya membela dan membawa nama baik daerah dan nama Indonesia,”tegasnya.

Senada dengan itu dikeluhkan oleh Beijita, salah satu atlet renang Sumsel bahwa pemberlakuan bagi atlet sistem berbayar parkir Autogate sangat memberatkan. Selain sistem hitungan yang baru dari sebelumnya, atlet juga berat karena harus membayar setiap hari karena latihan pun setiap hari.“Berat sekali, kami ini kan tiap hari. Kami ini berjuang buat apa sebetulnya, buat Sumsel kan? Dan JSC punya siapa? Kami harus bayar tiap hari motor sampai Rp7000 sekali masuk dan mobil bisa Rp15000,”sesalnya.Lanjut dia, seharusnya kebijakan pengelola JSC ini harus ditinjau ulang agar kemudian bisa sesuai dengan fungsinya. Atlet butuh latihan, ada kejuaraan penting di tahun depan yakni PON dan Peparnas.“Coba hitung saja sebulan berapa, itu bisa lumaya banyak untuk atlet. Mudah-mudahan untuk atlet bisa digratiskan,”pungkasnya.Untuk diketahui, sejak 5 Januari 2019 lalu PT JSC bekerjasama dengan Palang Parkir Indonesia (PPI) menerapkan peralihan sistem parkir baru bagi semua pengunjung dari manual menjadi sistem Autogate. Sistem tersebut berlaku tanpa terkecuali termasuk bagi atlet yang berlatih setiap harinya.Tarif parkir sistem ini pun tak hanya dihitung kendaraan tapi juga yang mengendarai. Mulai dari motor Rp5.000, mobil Rp10.000, bus Rp40.000, sepeda Rp2.000 dan ditambah hitungan Rp1000 per satu orang pengendara dan penumpang baik itu kendaraan roda dua maupun roda empat. Termasuk juga pengunjung jalan kaki dengan tarif Rp1.000. #sug



Leave a Reply