- January 15, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita
Pekalongan – Wahono (20) nekat mengirim aksi bunuh dirinya kepada sang pacar. Kini polisi masih melacak nomor ‘Sayang’ di ponsel Wahono.
“Masih dilakukan pencarian nama ‘sayang’ di HP milik korban,” kata Kasubag Humas Polres Pekalongan, Iptu Akrom saat ditemui, Selasa (15/1/2019).
Polisi masih kesulitan untuk meminta keterangan pacar korban karena nomor yang disimpan dengan nama ‘Sayang’ itu masih belum bisa dihubungi.
Wahono yang sempat dilarikan ke Puskesmas Sragi akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Senin (14/1) pukul 18.45 WIB.
Akrom menjelaskan, Wahono awalnya ditemukan oleh ibunya Siti Chamidah (52). Siti yang baru pulang dari pasar bersama ayah korban, dibuat kaget saat melihat anaknya sudah dalam kondisi tengkurap di lantai dapur.
Mendapati anaknya sudah dalam kondisi terkulai lemas, ibu korban langsung berteriak histeris. Ayah korban yakni Kaswani (56) langsung mengevakuasi korban ke kamar sebelum akhirnya dibawa ke Puskesmas Sragi.
“Sesampainya di Puskesmas sekitar pukul 18.45 WIB korban langsung diperiksa oleh tim medis dan dinyatakan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” imbuh Akrom.
Dari hasil visum luar tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Namun ditemukan ada bekas jeratan di leher bagian atas.
“Korban meninggal akibat aksi bunuh diri dengan meminum air campuran sabun cuci, setelah itu korban melakukan gantung diri di dapur dengan menggunakan tali rafia yang telah disediakannya,” kata Akrom.
“Dia merekam sendiri aksinya dari adegan pertama meminum air sabun hingga aksi gantung diri dan sebelum lemas dia kirim ke kekasihnya,” katanya.
Jenazah korban dimakamkan Selasa (15/1) di tempat pemakaman setempat. “Kasus ini kasus bunuh diri karena putus cinta. Dan kita sendiri akan meminta keterangan saksi dari pacar korban,” jelasnya.
(sip/sip)