Pasca-operasi, Tim Dokter Pantau Makanan Titi Wati 220 Kg

Titi Wati sebelum menjalani operasi. (istimewa)

Denpasar – Setelah menjalani operasi bariatrik, kondisi wanita berbobot 220 kg, Titi Wati, masih terus dipantau tim dokter. Tak hanya kondisi fisik, dokter juga memantau konsumsi makanan Titi Wati agar tak makan sembarangan.

“Saat ini kita menunggu stabilitas pasca-operasi dengan support dari rehabilitasi medik dan bagian nutrisi. Rehabilitasi pasif telah dikerjakan oleh teman dari rehabilitasi medik secara bertahap dan progresif supaya pasien dapat segera mobilisasi/bergerak,” kata ketua tim medis RSUP Sanglah Denpasar, dr Gede Rusdi Antara, SpB(K) Digestive MARS, lewat pesan singkat, Kamis (17/1/2019)

Operasi Titi dilakukan pada Selasa (15/1) lalu di ruang bedah sentral di RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya. Operasi yang berjalan selama satu jam itu diharapkan bisa menyusutkan bobot Titi sekitar 15 kg per bulan.

Rusdi menerangkan dokter spesialis penyakit dalam masih terus memantau dan mengontrol metabolisme Titi pascaoperasi. Tak ketinggalan, makanan untuk Titi juga terus dikontrol ahli gizi.

“Teman-teman dari penyakit dalam juga memantau dan mengontrol kondisi metabolik, termasuk menstabilkan gula darah, tekanan darah, dan fungsi fisiologisnya. Selain itu, tentunya juga ahli gizi yang mengatur pemberian nutrisi secara bertahap untuk Ibu Titi,” terangnya.

“Tidak lupa faktor psikis juga kita perhatikan dengan bantuan teman bagian psikiatri dari RSUD Doris,” ucap Rusdi.

Sebagaimana diketahui, pertumbuhan Titi Wati tidak terkendali setelah 2013. Penambahan berat badan membuatnya tidak bisa duduk, apalagi berdiri. Untuk mengeluarkan Titi dari rumah, 20-an orang menjebol dinding dan membawanya menggunakan pikap. (ams/rvk)




Leave a Reply