- January 19, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita
Blitar – Banyak cara yang kerap dipakai pecinta dan pemelihara ikan koi agar bisa menang kontes. Di antaranya dengan memanfaatkan jasa salon koi. Di salon ini, ikan koi akan dipercantik agar performanya bagus saat mengikuti kontes.
Salah satu salon koi yang cukup dikenal berada di Desa Bendosewu RT 4 RW 01 Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Pemilik salon Hendi Fahrurozi Setiawan mengungkapkan, salon ikan memakai sistem cutting atau kerik.
“Cutting itu untuk mempercantik patron atau motif di sisik ikan. Kadang ada yang nggak balance patronnya. Jadi dipercantik dengan mengerik bagian-bagian motif biar lebih rapi,” ujar Hendi saat ditemui di kediaman sekaligus salonnya, Sabtu (19/1/2019).
Sebelum di-cutting, Hendy biasanya memberikan treatment pada ikan yang akan disalon selama tiga hari tiga malam. Bermacam obat dan antibiotik diberikan agar daya tahan tubuh ikan prima sebelum disalon.
“Setelah dilihat kondisi ikan prima, ada teman ahli cutting yang akan memproses. Tergantung motif yang diinginkan pemilik ikan koi. Pola motif bisa dibentuk atau hanya dirapikan,” kata pria yang memulai bisnis ikan koi sejak tahun 1998 ini.
Namun Hendi menegaskan tidak semua jenis ikan koi dapat disalon. “Tidak asal ikan yang bisa disalon. Kategori ikan grade A yang bisa disalon,” imbuhnya.
Itupun usianya harus berkisar 2 bulan dengan panjang 15 cm.
Hendi kemudian menjelaskan bahwa ikan grade A yang akan disalon, dibius terlebih dahulu. Durasi ikan dalam kondisi pingsan ini sekitar 3 menit. Saat itulah, ikan akan di-cutting untuk membentuk patronnya.
“Pakai alat seperti operasi bedah itu. Ada gunting, ada cutter dan pisau bedah Proses cutting hanya sekitar 2 menit. Jadi ikan di-cutting, tapi sekali-kali harus dimasukkan air,” paparnya.
Setelah proses cutting selesai, ikan akan mendapatkan treatment lagi seperti di awal proses, sekitar dua pekan. Selain untuk memulihkan kondisi ikan, upaya ini dilakukan juga untuk memastikan motif yang dibentuk benar-benar jadi. Artinya tidak muncul kembali motif seperti sebelum di-cutting.
“Sistem cutting ini tergantung genetik juga. Nggak mesti ikan koi yang disalon pasti berhasil dipatron sesuai harapan kita,” akunya.
Untuk jasa salon ikan koi ini, Hendy mematok tarif yang terjangkau. Jika motif yang diinginkan simpel, biayanya hanya Rp 10 ribu, namun jika motifnya rumit dan butuh waktu lebih lama, harga disesuaikan menjadi Rp 50 ribu per ekor.
Lantas apa keuntungannya memiliki ikan koi yang telah disalon? Selain berpotensi menang dalam kontes, ternyata performa ikan juga bisa menaikkan harga jualnya.
“Harga ikan koi itu tidak ada standarnya, tergantung minat dan kesukaan orang. Tapi kalau dipakai hitungan, jika di salon, harga ikan dari Rp 100 ribu bisa laku menjadi Rp 500 ribu. Kalau yang semula harganya hanya Rp 1 juta, sesudah nyalon bisa mencapai Rp 5 juta,” pungkasnya.
(lll/lll)