- January 19, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita
Kuala Lumpur – Kepolisian Malaysia terus menyelidiki kasus pembunuhan seorang wanita Indonesia yang ditemukan tewas telanjang di dalam kamarnya. Polisi menyatakan saat ini sedang memburu kekasih korban, juga seorang warga Indonesia (WNI), yang melarikan diri.
Jenazah korban yang diidentifikasi bernama Jamilah Mat Shaari dan berusia 33 tahun ini pertama kali ditemukan pada Kamis (17/1) sore waktu setempat. Saat ditemukan, korban tergeletak di atas kasur di kamarnya dan dalam keadaan telanjang.
Autopsi postmortem telah dilakukan terhadap jenazah korban di Rumah Sakit Serdang. Hasilnya menunjukkan bahwa korban tewas akibat tercekik. Laporan postmortem juga menunjukkan tidak ada luka-luka lain di tubuh korban, termasuk tidak adanya tanda-tanda bekas kekerasan dan pemerkosaan.
Motif di balik pembunuhan ini masih diselidiki lebih lanjut. Namun dugaan sementara adalah kesalahpahaman atau kecemburuan akibat adanya orang ketiga.
“Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa korban yang diyakini memiliki seorang kekasih asal Indonesia yang pernah melamarnya sekali,” ucap Kepala Kepolisian Distrik Serdang, Ismadi Borhan, dalam pernyataannya seperti dilaporkan kantor berita Bernama dan dilansir The Star, Sabtu (19/1/2019).
“Polisi saat ini sedang melacak sang kekasih yang melarikan diri,” imbuhnya.
Identitas kekasih korban tidak disebut lebih lanjut oleh Ismadi. Namun diungkapkan Ismadi bahwa telepon genggam milik korban dilaporkan hilang dan diyakini diambil oleh pelaku. Ismadi menuturkan bahwa pihak kepolisian tengah memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian dan mengumpulkan informasi dari para saksi yang ada di sekitar lokasi.
Media lokal Malaysia menyebut Jamilah bekerja paruh waktu sebagai pembantu rumah tangga. Korban dilaporkan tinggal di sebuah apartemen sewaan di kawasan Taman Universiti, Seri Kembangan, Malaysia bersama empat orang lainnya.
Empat teman serumah Jamilah ditahan kepolisian setempat untuk diinterogasi. Kepolisian Malaysia menyebut empat orang yang ditahan semuanya WNI. Namun identitas mereka belum diungkap ke publik. Mereka akan ditahan untuk lima hari mulai Jumat (18/1) waktu setempat.
(nvc/fdn)