- January 21, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita

Magetan – Samuel Kristian (11), warga Desa Patihan, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan mengalami luka bakar hampir 30 persen di wajah dan badan akibat ulah ayah tirinya, Haryanto (45).
Menurut penuturan sang nenek, Winih (76), kejadian penyiraman air keras itu berlangsung pada bulan Desember 2013 silam. Kala itu Samuel masih berusia 5 tahun.
“Kejadian pagi sekitar pukul 04.30 WIB sekitar Desember 2013. Waktu itu yang saya ingat Samuel itu nangis minta makan gitu, kok tiba-tiba terdengar anaknya teriak sudah disiram air keras,” tutur Winih kepada detikcom di rumahnya, Senin (21/1/2019).
Ironisnya, dari penuturan Winih, Haryanto bukan sekadar menyiramkan air keras ke wajah Samuel. Awalnya pria ini justru berniat meminumkan air keras ke mulut Samuel namun tumpah, sehingga hanya mengenai separuh wajahnya saja.
Winih menambahkan saat itu Haryanto mengaku jengkel dan menganggapnya nakal. Padahal Samuel kecil menangis semalaman karena sedang flu dan demam tinggi.
“Katanya nakal rewel tiap malam, padahal sakit demam Samuelnya waktu itu,” kenangnya.
Akibatnya, muncul luka bakar di wajah dan leher bocah yang saat ini duduk di kelas 4 SD tersebut.
Samuel lantas dilarikan ke RSUD dr Sayidiman Kabupaten Magetan. Sempat dua hari dirawat, sulung dari dua bersaudara itu dipindahkan ke RSUD dr Soedono Kabupaten Madiun.
“Setelah perawatan awal di RSUD dr Sayidiman Magetan dua hari, kemudian sorenya dirujuk ke RSUD Soedono Madiun. Mungkin peralatan di Madiun lebih lengkap,” timpal tante Samuel, Yanti (35) dalam kesempatan yang sama.

Diungkapkan Yanti, Samuel juga tidak lama dirawat di RSUD dr Soedono Madiun, hanya satu hari. Oleh pihak rumah sakit, Samuel lantas dirujuk ke RSUD Karang Mejangan Surabaya.
“Di RSUD Karang Mejangan Surabaya selama sebulan sepuluh hari lamanya. Lupa saya jenis operasi apa saja waktu itu,” kenang Yanti yang juga ikut membantu mengurus proses pengobatan Samuel kala itu.
Yanti menambahkan saat itu musibah yang dialami Samuel juga sempat viral dan mengetuk hati pemilik sebuah perusahaan ternama yang kemudian membiayai operasi lanjutan Samuel di RS Premier, Kota Surabaya.
“Samuel masih pengobatan juga kontrol dulu mulai dari 3 hari sekali sampe sebulan sekali selama setahun,” tutur Yanti.
(lll/lll)