- January 21, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita

Pengamat politik Sumsel, Bagindo Togar Butar-Butar
Palembang, BP
Debat perdana pasangan capres dan cawapres 2019 telah berlangsung, Kamis (17/1) kemarin. Debat yang digelar KPU RI, diharapkan mampu menyedot perhatian masyarakat dalam menentukan pilihan pemimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia 5 tahun kedepan.
Pengamat politik Sumsel, Bagindo Togar Butar-Butar menilai debat debat awal belum maksimal sehingga belum banyak menarik perhatian, ekspektasi yang terlalu besar tidak terlalu seperti apa yang diharapkan rakyat.
Bagindo menilai performance pasangan nomor urut 01, Joko Widodo – Ma’ruf Amin mendominasi sebagi capres terlalu kuat, hemat bicaranya cawapres dapat dimaklumi faktor keulamannya.
“Sebagai petahana penguasaan materi tergolong lengkap namun terkesan normatife saat melakukan penyampaian. Kemampuan dalam beretorika tergolong minim, namun memiliki salf control dan humble,” kata Bagindo Togar, Sabtu (19/1).
Sementara itu, Bagindo Togar menilai pasangan nomor 02, Prabowo – Sandiaga, terlalu menonjolkan retorika dan kemampuan berorasi yang berujung biasnya substansi dari materi atau visi-misi yang dikemukakan.
“Tidak disadari akhirnya statmen-statmen yang dimunculkan mengekspresikan mental inferior, seperti perkataan cawapres 02, menyebut “bapak presiden” yang seyogyanya kedua paslon adalah capres dan cawapres,” katanya.
Kelemahannya juga dalam self control ketika merespon pertayaan atau menjelaskan pertanyaannya, cerdrung berputar-putar dalam suatu topik kajian.
Bagindo menyebut kedua pasang kadidat memiliki kelebihan masing-masing, terlihat dari gestur yang dewasa atau saling mengapresiasi ketika terjadi silang pendapat perbedaan pandangan politik.
Sehingga menurut Bagindo, menjadi hal krusial dan urgent untuk dilakukan evaluasi oleh tim pemenangan terkait keanggotan tim, strategi debat kandidat dan susunan maupun perumusan maupun penajaman materi debat. Sehingga menghasilkan tanpilan debat yang mempu menjawab keingin dan ekspektasi publik yang begitu besar menaruhkan perhatian terhadap event debat capres dan cawapres 2019.
“Perlunya evaluasi tim dalam penyusunan strategi, terlihat dari ketidak mampuan masing-masing paslon menyelesaikan narasi penutupan dengan baik. Disayangkan pasangan 02, Prabowo – Sandiaga, tidak mampu merespon dan memanfaatkan ketidak sempurnaan dan kelengahan closing stamen yang sampaikan pasangan 01, Joko Widodo – Ma’ruf Amin, disitulah saya melihat perlunya pembenahan pada debat kandidat pada sesi berikutnya,” katanya.#osk