Edy Mundur dari PSSI karena Gagal Jalankan Tugas

Edy Rahmayadi tinggalkan kursi ketum PSSI karena gagal wujudkan prestasi Timnas dan banyak kasus rumit di PSSI. (Pradita Utama)

Nusa Dua – Edy Rahmayadi mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum PSSI pagi ini. Dia menyadari telah gagal menjalankan tugas sebagai pucuk pimpinan di federasi sepakbola Tanah Air itu. 

Edy mundur dari ketua umum PSSI pada Kongres Tahunan PSSI di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Minggu (20/1/2019). Dia menyatakan keputusan itu dalam pidato pembukaan di hadapan pemilik suara dan media.

Pria yang juga menjabat sebagai gubernur Sumatera Utara itu menyebut dirinya telah gagal menjalankan tugas sebagai ketua umum. Pertama, Edy menyebut telah gagal mewujudkan prestasi Timnas, kemudian banyak kasus rumit yang mendera PSSi dan tak bisa diselesaikannya. Padahal, Edy telah menjalankan tugas selama dua tahun, sejak dilantik pada 10 November November 2016. 

“Ditegaskan visi mereka profesional bermartabat dalam rangka tercapainya kualitas sepak bola untuk ikut di kancah sepak bola dunia. Saya mohon maaf, titip salam saya sama seluruh rakyat Indonesia, sampai tahun kedua saya tak bisa mewujudkan ini. Bahkan, apa yang digariskan terjadi di luar yang tak bisa diinginkan,” kata Edy dalam pidato itu. 

“Ada persoalan yang begitu fenomenal. Dari suporter, pemain, sampai terjadi korban. Ada menyalahi hukum pengaturan skor dan sebagainya. Saya tidak tahu. 32 tahun saya jalani organisasi, PSSI ini paling berat yang saya alami,” ujar Edy. 

Saat ini, PSSI dirundung kasus pengaturan skor. Satgas Anti Mafia Bola mengungkap ada mafia bola yang berkeliaran di Liga 2 dan Liga 3.

Sampai saat ini, ada empat tersangka dari dalam tubuh PSSI yang diringkus kepolisian. Mereka, anggota komite exco Johar Lin Eng, anggota Komisi Disiplin Dwi Irianto alias Mbah Putih, wasit Nurul Safarid dan koordinator wasit ML. Juga dua orang lain, mantan anggota komisi wasit Priyanto dan wasit futsal Anik Yuni Kartika Sari. 

Sebelumnya, PSSI juga gagal memenuhi target di Asian games 2018, mematok target empat besar, Timnas Indonesia terhenti di babak 16 besar. 

PSSI juga gagal bernegosiasi dengan Luis Milla untuk meneruskan tugas sebagai pelatih Timnas. Kendati gagal mencapai target di Asian Games, Milla dinilai telah mengubah permainan Timnas menjadi lebih sip. (ran/fem)



Leave a Reply