- January 25, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita

Foto Ferly Sandy
Palembang, Sumselprov.go.id – Arah pembangunan kesehatan saat ini dititik beratkan pada upaya promotif preventif yang dinilai dapat memberikan dampak kesehatan yang lebih luas dan lebih efisien dari sisi ekonomi. Sbagai investasi utama pengembangan sumberdaya manusia, pembangunan kesehatan yang berkelanjutan mutlak diperlukan, dimana salah satu komponen utamanya adalah melalui perbaikan gizi masyarakat, terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan
Kekurangan gizi yang terjadi pada masa janin dan anak usia dini akan berdampak pada perkembangan otak dan rendahnya kemampuan kognitif yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dan keberhasilan pendidikan. Selain itu kurang gizi yang diawali pada masa kehidupan juga berdampak pada peningkatan resiko gangguan metabolik yang berujung pada kejadian penyakit tidak menular pada usia dewasa, seperti Diabetes type II, Stroke, Penyakit Jantung dll.
Kepala Dinas Kesehatan Prov.Sumsel yang dalam hal ini diwakili Sekretaris Dinas, dr. H. Trisnawarman, M.Kes mengatakan Hari Gizi Nasional ke-59 tahun 2019 mengangkat sub tema “ Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif”, dengan Slogan “Gizi Seimbang, Prestasi Gemilang”.
Selanjutnya Trisnawarman menyampaikan hari ini Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Selatan melakukan kegiatan Pengukuran Tensi, Penyuluhan Kesehatan, Pemeriksaan Index Massa Tubuh (IMT) gizi para karyawan (ASN dan Honorer) di lingkungan Dinas Kesehatan Prov. Sumsel. Kegiatan ini di laksanakan di Aula Dinas Kesehatan Prov. Sumsel. Jumat (25/01/2019).
“Perayaan Hari Gizi Nasional dipusatkan di Jakarta, puncak acaranya dirayakan tadi malam (24/01/2019) dengan kegiatan Simposium, Seminar, Workshop dan juga tentang gizi yang lainnya. Adapun tujuan dari peringatan Hari Gizi Nasional ke-59 tahun 2019 adalah untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi dan juga angka stunting nasional termasuk kita provinsi”, ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Prov. Sumsel.
Dijelaskan oleh Trisnawarman angka stunting di Provinsi Sumatera Selatan sudah lebih rendah dari nasional tetapi untuk kedepan diharapkan lebih rendah lagi dari indikator nasional. Dari hasil Riskesdas status presentasi stunting Sumatera Selatan yaitu 22 %. Untuk Kabupaten yang memiliki angka stuting tinggi yaitu Muratara, Muara Enim dan Ogan Komering Ilir, untuk tahun ini kabupaten fokus penurunan angka stunting yaitu kabupaten OKI dan Muara Enim . Tahun depan Muratara.
“Untuk Peringatan Hari Gizi Nasional di provinsi dilakukan kegitan rangkaian acara dari Hari Gizi Nasional yaitu pemerikasaan kesehatan sementara untuk kabupaten kota Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sumsel sudah menghimbau agar Kabupaten/kota juga melakukan rangkaian kegiatan acara seperti pemeriksaan kesehatan bagi warganya, penimbangan dan status gizi balita di Posyandu”, pungkas Tris pada Tim MC Diskominfo Prov. Sumsel.