Lucunya Tas Golf Bermotif Batik Kreasi Warga Sidoarjo

Foto: Suparno

Sidoarjo – Kecamatan Tanggulangin di Kabupaten Sidoarjo memang dikenal luas sebagai sentra perajin kulit, mulai dari tas, sepatu, dompet, ikat pinggang dan berbagai aksesoris lainnya. Namun perajin yang satu ini ingin membuat sesuatu yang berbeda, yaitu tas golf bermotif batik.

Adalah Abdul Hamid (64), warga Kali Tengah RT 5 RW 3 Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo ini yang memiliki ide unik ini. Sebetulnya ia sudah lama memproduksi tas golf, yaitu sejak tahun 1993. Bahkan tas golf produksinya sudah dipesan hingga ke mancanegara.

Namun suatu ketika Abdul ingin mencoba membuat tas golf dengan motif batik. Tak disangka, peminatnya justru lebih banyak daripada tas golf biasa.

“Awalnya coba-coba untuk membuat tas golf ini bermotif batik, kemudian secara kebetulan ada pembeli yang datang untuk memesan tas golf motif lain. Pada saat ada motif batik, mereka malah tertarik,” kata Abdul di rumahnya, Jumat (24/1/2019).

Dibantu lima karyawannya, Abdul menyelesaikan pesanan tas golf dari pelanggan. Abdul mengaku dalam sepekan mampu menyelesaikan 10 tas golf motif biasa dan 7 tas golf motif batik.

“Yang bermotif batik ini agak lama dalam menyelesaikannya. Tingkat kesulitan banyak, harus perlu kehati-hatian. Pekerja sering dikontrol untuk menyelesaikan tas golf yang motif batik,” ujarnya.

Soal harga, Abdul mematok harga mulai dari Rp 2,5 juta hingga 5 juta. 

Lucunya Tas Golf Bermotif Batik Kreasi Warga Sidoarjo
Foto: Suparno

“Kalau tas golf yang bermotif batik agak mahal sedikit, karena kain batiknya pesan dari kota Semarang dan daerah Madura, kami mencari bentuk batik yang bergambar seperti wayang, burung dan boneka yang memakai baju adat,” terang Abdul.

Untuk pemasaran, Abdul dibantu oleh putranya agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas lewat online. Pemesanan pun datang dari sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura, Abu Dhabi, Jerman, Belanda, bahkan yang bermotif batik ini pernah dipamerkan di Amirika. 

Sayangnya skala produksi Abdul masih terbatas karena peralatan untuk membuat tas golf masih sederhana, begitu pula dengan penjahitnya.

“Kalau keinginan untuk ekspor ke negara lain ada sih, tapi masih terkendala kami belum memiliki mesin jahit yang banyak. Kami terus berusaha dan berdoa agar keinginan tersebut tercapai,” harap Abdul.
(lll/lll)



Leave a Reply