- January 25, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita

Lubuklinggau, BP
Timnas All Star tak terbendung, tim lokal Lubuklinggau, Ramera FC harus merasakan ganasnya tim besutan Nasir Salassa. Ramera FC kalah telak 6-1 di Stadion Taman Olahraga Silampari, Kota Lubuklinggau, Kamis (24/1).
Awal babak pertama, Timnas All Star lebih dulu mengambil inisiatif menyerang. Sentuhan satu dua diperagakan Wijay dan kawan-kawan. Carrasco membuka tendangan percobaan yang cukup keras, tapi masih mampu di blok kiper tuan rumah Aris.
Selang satu menit, Amirul Mukminin menusuk dari sayap kanan dan melepas umpan silang ke Carrasco. Tapi, sepakan sang ‘spiderman’ masih mampu di redam sang penjaga gawang.
Memasuki menit ke-10, Amirul dapat peluang emas mencetak gol. Tapi sepakannya masih tipis dari tiang gawang sebelah kanan gawang Ramera FC. Barulah menit ke-12, Timnas All Star memecah kebuntuan. Amirul mencetak gol pembuka di menit ke-12.

Unggul satu gol, membuat tuan rumah semakin tertekan. Memasuki menit ke-19, Carrasco mencetak gol tambahan, mengandakan kedudukan 2-0. Selebrasi ‘spiderman’ (Carrasco) pun mewarnai laga ini. Spiderman datang memeluk mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Selang dua menit, giliran pemain berjuluk ‘Si Kuda Liar’ Wijay menjebol gawang lawannya, sehingga papan skor berubah 3-0. Tertinggal satu gol, tuan rumah coba membalas di menit ke-27.
Situasi lapangan yang tidak rata, membuat senterbek Aris Indarto salah membaca bola dan terpaksa melakukan pelanggaran sehingga berbuah penalti. Sang Kapten Ramera FC Andi berhasil mengoyak jala Fauzi Toldo. Kedudukan berubah 3-1. Menit ke-37, Amirul kembali membalas, dengan golnya menit ke-37.
Sampai turun minum, skor tak berubah 4-1, keunggulan Timnas All Star. Di babak kedua, Haryanto dan Carrasco melengkapi kemenangan lewat golnya, menit ke-53 dan 62. Sampai pertandingan usai, skor 6-1 buat kemenangan tim legenda Timnas. Hasil ini, membuat Timnas All Star belum terkalahkan.
Usai pertandingan, Pelatih Nasir Salassa melihat, permainan lawan cukup baik. Ramera FC punya organisasi permainan cukup baik.
Sementara anak asuhnya semakin baik. Permainan punya visi, serangan jauh lebih variatif.
“Masih ada kesalahan, tapi itu karena faktor lapangan yang tidak rata,” ujarnya.
Terkait rekor tak terkalahkan Nasir menyebut jika itu memang target tim besutannya. Wijay dan kawan-kawan, harus menyapu bersih tour Alex Noerdin Cup dari 17 kabupaten/kota di Sumsel. #zal