- December 9, 2024
- Posted by: Eko Adjis
- Category: Berita, Business Talk, Info Bisnis
Pergerakan bursa saham global sepekan dipengaruhi beberapa sentimen antara lain:
Bursa saham Wall Street ditutup bervariasi akhir pekan ini atau Jumat (6/12), dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 naik ke rekor penutupan tertinggi.Sementara itu, pasar menantikan data-data ekonomi AS yang memicu ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunganya bulan ini. Sementara itu, pada akhir pekan, indeks Dow Jones melemah, terseret penurunan 5,1% pada saham UnitedHealth Group yang membebani indeks. S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi ke-57 untuk tahun 2024. Sementara itu, indeks Nasdaq Composite mencatat rekor penutupan tertinggi ke-36 untuk tahun ini.
Pasar memantau sejumlah data ekonomi AS minggu lalu, termasuk data tenaga kerja AS. Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, pertumbuhan pekerjaan melonjak pada bulan November.Namun, terjadi peningkatan tingkat pengangguran menjadi 4,2%. Hal ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang menurun. Sementara itu, pasar memantau “Beige Book” The Fed, yaitu kilasan terkait kondisi ekonomi AS yang secara keseluruhan masih sangat solid. Dalam sebuah acara New York Times, Powell mengatakan, ekonomi AS lebih kuat daripada yang terlihat pada bulan September ketika The Fed memangkas suku bunga. Ekonomi AS tercatat ekspansif meskipun perekrutan tenaga kerja agak terbatas dan inflasi masih lebih tinggi. Namun, sektor usaha diperkirakan membaik dengan permintaan yang meningkat dalam beberapa bulan ke depan.
Dengan berbagai rilis data ekonomi yang ada, pasar pun memproyeksikan kebijakan The Fed pada bulan ini. Pelaku pasar AS memperkirakan peluang sekitar 90% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan 17-18 Desember, menurut perhitungan LSEG. Angka ini naik dari yang sebelumnya hanya memperkirakan peluang 72%. Namun begitu, pejabat The Fed mengatakan, risiko inflasi tetap ada, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam mengambil keputusan suku bunga. Sebagai informasi, The Fed telah menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin sejak September, di mana The Fed memulai siklus pelonggaran suku bunganya.
Domestic Highlights
Perkembangan dari pasar saham domestik pada akhir pekan lalu (6/12) menunjukkan IHSG ditutup menguat sebesar 3,77% (wow) ke posisi 7.382,79 dari penutupan pekan sebelumnya (29/11) pada level 7.114,27. Rata-rata nilai transaksi harian sepanjang pekan lalu turun dibandingkan pekan sebelumnya, yakni menjadi Rp10,72 triliun dari sebelumnya Rp13,45 triliun. Dengan demikian, rata-rata nilai transaksi harian sejak awal tahun senilai Rp12,73 triliun. Sementara itu, sepanjang pekan lalu investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp1,07 triliun. Secara akumulatif, investor asing membukukan net buy senilai Rp22,63 triliun sejak awal tahun. Rupiah berdasarkan kurs Bloomberg terdepresiasi ke level Rp15.850/USD dari sebelumnya sebesar Rp15.845/USD. Adapun sektor energy, infrastructures, dan technology mencatatkan kenaikan paling besar pada tren penguatan IHSG sepanjang pekan lalu.
Beberapa informasi ekonomi penting selama sepekan kemarin antara lain:
BPS: Inflasi RI tercatat sebesar 1,55% (yoy) pada November 2024*. Angka tersebut turun dibandingkan Oktober 2024 yang sebesar 1,71% (yoy).
PMI Manufaktur RI tercatat naik ke level 49,6 pada November 2024. Meskipun begitu, manufaktur RI masih mencatatkan kontraksi selama 5 bulan berturut-turut sejak Juli 2024.
LPS telah melakukan penanganan simpanan sebesar Rp735,26 miliar terhadap 15 bank yang dicabut izin usahanya hingga Oktober 2024*. Secara historis, sejak tahun 2005 hingga 31 Oktober 2024, terdapat 137 bank yang dicabut izin usahanya, dengan total simpanan sebesar Rp2,82 triliun.
Menko Perekonomian RI: Pemerintah akan mengumumkan kepastian terkait kenaikan tarif PPN menjadi 12% pada pekan depan. Selain itu, pemerintah juga akan mengumumkan sejumlah paket insentif fiskal yang akan diberikan kepada masyarakat.
BPS: Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional tercatat sebesar 1,96% (yoy) pada November 2024.Sebagai informasi, kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada sektor industri, yaitu sebesar 2,05% (yoy).
Menteri ESDM memastikan UMKM masih akan mendapatkan BBM jenis subsidi, namun tidak menerima BLT. Pemerintah masih mengkaji lebih lanjut mengenai skema blending yang akan mengkombinasikan pemberian subsidi langsung ke barang (produk BBM) dan juga BLT.
Menko Perekonomian RI: Pemerintah menargetkan penurunan ICOR ke level 4,5. Adapun peningkatan sinergi antara kawasan industri dan sektor pariwisata lokal, modernisasi teknologi, dan promosi investasi di kawasan khusus dapat menjadi kunci penurunan ICOR.