Money Politik Pilkades, Tembus Rp 1,5 juta Persuara

indexBanyuasin, BP-Politik uang tidak hanya terjadi pada pemilihan kepala daera atau legislatif, tapi juga di prosesi Pemilihan kepala desa (Pilkades). Bahkan pasangan calon diduga berani memasang tarif  sampa Rp 1,5 juta persuara demi meraih kemenangan.

Seperti yang terjadi di Desa Durian Gadis Kecamatan Rambutan,  salah seorang peserta Pilkades, Siti Romlah yang menilai hasil Pilkades E voting di Desa Durian Gadis tidak sah. Karena banyak terjadi politik uang dan penggelembungan suara.
“Kami sudah ada buktinya Kades terpilih Budi Aziz memberikan uang kepada warga agar memilihnya. Jumlahnya beragam, seperti Sukri dapat Rp 1,5 juta, Riska Rp500 juta dan Kurnaini Rp 400 ribu,”jelasnya saat mengadu ke Komisi I DPRD Banyuasin, Selasa (1/12).
Selain itu, banyak pemilih eksodus yang dibuatkan KTP dan KK dadakan, hanya untuk menambah perolehan suara. “Kami memiliki saksi dan bukti yang kuat terkait pelanggaran itu, hasil Pilkades Durian Gadis mesti dibatalkan, karena cacat demi hukum,” geramnya.
Seperti diketahui pada Siti Romlah kalah 6 suara dari lawannya Budi Aziz pada  Pilkades Durian Gadis . Siti memperoleh 181 suara sementara Budi 187 suara.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Banyuasin Irian Setiawan membenarkan jika pihaknya menerima pengaduan dari  salah satu calon kepala desa asal Durian Gadis. “Kami akan segera panggil pihak yang terkait, seperti BPMPD. Jika terbukti ada kecurangan kami rekomendasikan untuk dibatalkan,” pungkasnya. Omew


Leave a Reply