- August 4, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments

Hal ini seiring dengan instruksi Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki kepada seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemprov Sumsel agar dapat menyusun program kerja yang berkaitan dengan pencegahan, pemberantasan, dan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba (P4GN) bekerjasama dengan BNN Provinsi Sumsel.
Menurut Ishak Mekk, masalah narkoba tentunya semua sudah memahami, namun perlu dilakukan diskusi agar bagaimana bisa mengajak orang lain untuk menghindari pemakaian dan pengedaran narkoba mulai dari lingkungan keluarga, tempat bekerja dan masyarakat.
“Di lingkungan Pemerintah Provinsi sudah jelas jika ada pegawai yang terlibat narkoba akan kita tindak tegas, sanksi pemberhentian akan kita lakukan jika ada yang coba-coba terlibat narkoba,” ungkap Ishak Mekki saat membuka Workshop pemberdayaan masyarakat Anti Narkotika dilingkungan Provinsi Sumsel Tahun 2016 di Graha Bina Praja (Auditorium) Pemprov. Sumsel, Rabu (3/8).
Lebih lanjut Ishak Mekki mengatakan, berdasarkan data BNN, tidak satupun Kabupaten/Kota di Indonesia bebas dari narkoba, termasuk Provinsi Sumsel pada 2015 prevalensinya mencapai 1,74 persen yaitu pada angka 102.943 orang dengan rentang usia 10 sampai 59 tahun.
Untuk mengatasi ini semua, kata Ishak, perlu tekad dan perhatian semua pihak dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan. “Permasalahan Narkotika tidak akan bisa diselesaikan pemerintah saja, seluruh elemen masyarakat harus memberi dukungan dan mengambil peran,” tegasnya.
Ishak Mekki menjelaskan, Kegiatan Workshop ini dilaksanakan untuk meningkatkan komitmen bersama seluruh jajaran pemerintahan daerah di Provinsi Sumsel dalam Program P4GN.
Tujuannya agar seluruh kepala SKPD perduli terhadap permasalahan narkoba dimulai dari lingkungan kerja instansi pemerintah dengan berperan aktif menggagas dan melaksanakan program yang berkaitan dengan P4GN, mensinergikan antar SKPD dan BNN, serta terlibat menjadi penggiat anti narkoba.
“Harus bahu membahu bersatu memerangi narkoba karna dampaknya akan merusak secara permanen, tidak hanya SKPD provinsi namun seluruh pemerintah daerah harus mendukung dengan membuat program yang sinergi dengan BNN,” terang Ishak Mekki.
Sementara, Kepala BNN Provinsi Sumsel Brigjen Pol Iswandi Hari mengharapkan, kedepannya dalam mengatasi permasalahan narkoba di Sumsel tidak hanya BNN yang berperan aktif, namun juga melibatkan SKPD jajaran pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat.
Menurutnya, melalui Workshop yang digelar diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan berbagai diskusi agar permasalahan narkoba di Sumsel dapat diselesaikan.
“Seluruh stakholder di Sumsel kita yakin mendukung. Untuk itu, kita menghadirkan pembicara dari Direktur Peranserta Masyarakat BNN RI Shinta Dame Simanjuntak, banyak hal akan kita diskusikan disini,” pungkasnya.