Kebakaran Lahan Gambut Berkurang

1Palembang, BP –Kebakaran hutan dan lahan (karhutla), termasuk gambut, sudah jauh berkurang dibanding tahun lalu seiring antisipasi dan ketatnya pengawasan oleh banyak pihak.
Saat ini terdapat lahan gambut seluas 20 hektar di Sumatera Selatan yang telah terbakar seiring masuknya musim kemarau di Sumsel.
Catatan luasan gambut yang terbakar itu, menurut Staf Khusus Gubernur Bidang Perubahan Iklim Sumsel Najib Asmani, didasarkan pantauan titik api di lahan gambut.
Pemerintah daerah, perusahaan, TNI hingga pihak kepolisian telah berupaya keras untuk menghindari terjadinya karhutla di gambut yang bisa menimbulkan kabut asap berkepanjangan.
“Langkah yang telah ditempuh satgas pengendalian karhutla dan pihak lainnya itulah menjadi salah satu faktor kecilnya luasan gambut yang terbakar saat ini,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, temuan titik api maupun titik panas sekarang banyak berada di lahan mineral yang tidak ada pemiliknya. “Sekarang ini justru banyak muncul di tanah mineral, kalau di gambut relatif sedikit karena banyak yang mengawasi,” ujarnya.
Bahkan, Najib melanjutkan, langkah hukum sudah diambil satgas pengendalian karhutla ketika ditemukan pelaku pembakaran di lahan gambut beberapa waktu lalu.
“Pelakunya dapat dan sekarang sedang diproses di kepolisian. Dia membakar karena ingin membuka lahan,” katanya.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, Pemprov meminta kepolisian bersikap tegas kepada siapa saja yang dengan sengaja membakar lahan.
Pihaknya juga meminta kepala daerah untuk turun langsung memantau lokasi yang rawan kebakaran.
“Sebanyak 90 persen kebakaran itu terjadi karena motif membuka lahan, sudah bertahun-tahun terjadi kabut asap tapi masih saja terjadi kebakaran. Saya minta kepala daerah perintahkan camat untuk berada di tempat selama musim kemarau ini,” katanya.
Sementara itu Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjend TNI Sudirman mengatakan, terdapat sekitar 1,4 juta hektar lahan gambut yang rawan terbakar di Sumsel. “Dengan luasnya lahan gambut yang ada ini TNI tidak bisa sendiri, tapi semua pihak pun harus mengatasi karhutla,” katanya.
Oleh karena itu, Sudirman melanjutkan, pihaknya memandang upaya restorasi gambut yang digalakkan pemerintah pusat perlu didukung penuh.
Sekretaris Badan Restorasi Gambut (BRG) Hartono Prawira Atmaja mengatakan, Sumsel merupakan salah satu dari tiga provinsi yang menjadi prioritas program restorasi.
“Sesuai mandat Perpres ada tiga provinsi yang jadi prioritas dengan total luasan 600.000 hektare untuk direstorasi akibat kebakaran,” katanya.
Adapun target yang diberikan pemerintah kepada BRG adalah melakukan restorasi untuk lahan gambut seluas 2 juta hektar dalam jangka waktu lima tahun, yang mana 200.000 ha berada di Sumsel. # idz



Leave a Reply