- February 2, 2018
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP–Sriwijaya FC akan bersua juara bertahan Piala Presiden Arema FC di babak perempatfinal, Minggu (4/2) malam. Kubu Laskar Wong Kito mengantisipasi kemungkinan laga nanti harus diakhiri dengan adu penalti.
Pelatih SFC Rahmad Darmawan terus mematangkan taktik dan strategi jelang pertemuan kedua tim di Stadion Manahan, Solo. Ia sudah punya ancar-ancar siapa yang akan jadi starter dan telah diujicoba dalam sesi latihan tim di Stadion Bumi Sriwijaya, Kamis (1/2).
Pelatih berusia 51 tahun ini pun sudah menyiapkan skenario lain, yakni jika pertandingan harus berakhir imbang dan mesti ditentukan lewat drama adu penalti.
Dalam sesi latihan kemarin, mantan pelatih T-Team ini meminta anak asuhnya satu persatu menjadi algojo penalti. Di bawah mistar gawang, Teja Paku Alam dan Sandy Firmansyah bergantian menjalankan tugasnya.
“Kualitas dan teknik nomor dua saat adu penalti atau saat harus mengeksekusi penalti. Mental yang lebih bermain,” kata pelatih yang akrab disapa RD, Kamis (1/2).
Menurut dia, latihan penalti bertujuan untuk mengasah insting penjaga gawang. Sebab tak hanya eksekutor, penjaga gawang pun punya peran kunci untuk memenangkan pertandingan. Kemampuan dalam membaca arah tembakan penalti harus ditingkatkan.
Pelatih Arema Joko Susilo menilai SFC yang kini dilatih RD jauh lebih kuat. Terlebih melihat sederet pemain bintang yang ada di kubu lawan.
“SFC saat ini jauh lebih kuat daripada di Liga 1 kemarin. Pemain baru mereka datang dengan kualitas bagus,” kata Joko Susilo.
Dibanding Arema, Laskar Wong Kito itu lebih mantap dalam hal performa. Kedua tim juga sama-sama keluar sebagai juara grup, namun Arema berada dalam pot kedua saat drawing lalu, lantaran minimnya perolehan angka.
SFC berkibar di grup A, setelah mengantungi enam poin dari sepasang kemenangan atas PSM Makassar (3-0) dan PSMS Medan (2-0), serta dikalahkan Persib Bandung (0-1). Sementara Arema cuma mengais lima poin, hasil dua kali imbang kontra Persela Lamongan (2-2) dan Bhayangkara FC (0-0), selain kemenangan atas PSIS Semarang (3-1).
“SFC menjadi juara grup di Bandung. Tapi kita tetap akan mengerahkan kekuatan terbaik untuk hasil yang maksimal,” ujar Joko.
Selain itu, paramater tidak diunggulkannya Arema adalah soal komposisi tim. SFC hanya kehilangan Novan Setya Sasongko lantaran sanksi akumulasi kartu kuning, sedangkan Arema kehilangan Arthur Cunha dan Thiago Furtuoso dengan problem serupa.
“Tapi ini harus kami biasakan. Karena situasi sulit ini bisa terjadi pada kompetisi nanti,” tandasnya.
SFC langganan bersua Arema di ajang Piala Presiden. Pada edisi perdana, di babak semifinal yang dimainkan di Solo pada 11 Oktober 2015, SFC sukses mengalahkan Arema dengan skor 2-1. Torehan hasil positif tersebut sukses membawa Laskar Wong Kito lolos ke partai puncak setelah di leg pertama bermain imbang 1-1 di Malang.
Laga ini sendiri harus dimainkan di Stadion Manahan Solo karena Sriwijaya gagal menjamu Singo Edan di Palembang dikarenakan tengah terkena kabut asap.
Namun Arema FC sukses membalasnya di edisi kedua Piala Presiden 2017. Hanya saja pertemuan terjadi bukan di semifinal melainkan babak 8 besar yang juga dimainkan di venue yang sama.
Gol tunggal Adam Alis di awal babak kedua sukses memastikan Arema menyingkirkan SFC, 26 Februari 2017 lalu. Menariknya, Adam kini justru sudah berseragam SFC. #zal