- March 3, 2018
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP–Sriwijaya FC menang dramatis dari Borneo FC lewat drama adu penalti dengan skor 8-7. Laskar Wong Kito akan melawan Arema FC di partai final Piala Gubernur Kalimantan Timur (PGKT).Laga yang mempertemukan Sriwijaya FC melawan Borneo FC di semifinal PGKT di Stadion Palaran, Samarinda, Jumat (2/3) malam, berjalan sengit.Di waktu normal, kedua tim bermain imbang dengan skor 3-3. Dari kubu SFC, Alberto Goncalves mencetak dua gol menit ke-59 dan 65. Sementara satu gol dicetak Makan Konate dari tendangan bebas menit ke-90. Sementara tiga gol Borneo FC dicetak Marlon da Silva cetak gol menit ke-25, Lerby Aliandry menit ke-45 dan Titus Bonai menit ke-86. Perpanjangan waktu terpaksa dimainkan tapi tak satu gol pun tercipta.Drama adu penalti pun tak terelakkan untuk menentukan pemenang dan berjalan sengit karena kedua kiper saling balas menggagalkan tendangan para algojo lawan. Penendang kedelapan menjadi penentu dalam laga ini, Teja Paku Alam berhasil mementalkan sepakan Diego Micheal sementara kapten SFC Hamka Hamzah sukses menjalankan tugasnya. SFC berhasil melaju ke final dengan skor 8-7.
Usai pertandingan, Pelatih Kepala SFC Rahmad Darmawan, memberikan pujian pada mental dan semangat anak asuhnya. Meski tertinggal dua gol sampai babak pertama berakhir, pemain tidak menyerah dan terus berjuang untuk mengejar ketertinggalan.“Hasilnya cukup positif, Beto mencetak pertama SFC dan itu membuat semangat pemain meningkat,” katanya.Setelah gol Beto, pemain semakin termotivasi untuk bangkit. Serangan yang dilancarkan semakin variatif, sehingga gol kedua kembali tercipta dan skor imbang.Tapi, sekali lagi Rahmad memberikan pujian pada mental pemain. Tuan rumah kembali mencetak gol dan SFC tertinggal, tapi sampai wasit meniup peluit, anak asuhnya terus berjuang mengejar ketertinggalan dan Konate memperpanjang napas SFC dengan mencetak gol lewat tendangan bebas.“Ini pertandingan yang sangat menarik dan menghibur. Kedua tim bermain dengan 10 pemain, dan saling serang,” ujarnya.Terkait drama adu penalti, RD mengaku, dalam sesi latihan anak asuhnya memang sudah sering melakukannya. Tapi, latihan selalu berbeda dari pertandingan.Mental akan sangat menentukan. Selain itu juga ada keberuntungan dan ketenangan untuk dapat mencetak gol lewat titik putih.Apalagi, Hamka dan kawan-kawan punya recovery yang jauh lebih singkat dari Borneo FC. SFC punya jeda pertandingan satu hari, sementara Borneo FC dua hari, tapi hal itu tidak membuat performa tim menurun.
“Saya berikan apresiasi pada pemain atas pencapaian ini,” ucapnya.Sementara itu, Pelatih Borneo FC Iwan Setiawan mengatakan, pertandingan melawan SFC sangat menegangkan. Kedua tim saling serang dan saling membalas gol.Seperti apa yang ia sampaikan sebelum pertandingan. SFC tim kuat dengan materi pemain bagus di segala lini. Pertandingan ini pun bukan soal taktik dan strategi atau skill pemain, tapi juga soal mental pemain.“Saya sudah pernah bilang, melawan SFC soal mental,” katanya.Kendati kalah, Iwan mengaku cukup puas dengan permainan anak asuhnya. Borneo FC menampilkan permainan terbaiknya.Tiga gol diwaktu normal dan gagal lewat drama adu penalti sama sekali tidak buruk. Ini menjadi pelajaran berharga dan bakal menjadi koreksi dari jajaran pelatih.“Kita akan berbenah dan fokus pada Liga 1,” ucapnya.
Saling Serang
Di babak pertama, Borneo FC mampu unggul 1-0 atas SFC. Adalah Marlon Da Silva yang berhasil membuat Borneo FC unggul di menit 26. Berawal dari umpan tendangan bebas Srdan Lopicic dari sayap kiri, bola melaju ke tiang jauh.Marlon Da Silva yang lolos dari penjagaan lantas menyundul bola ke arah gawang. Teja Paku Alam yang terlanjur mati langkah tak dapat bereaksi terhadap bola. Skor pun berubah menjadi 1-0.Babak pertama diwarnai dua kartu merah di menit-menit akhir masing-masing satu untuk Borneo FC dan SFC. Di kubu SFC Marckho Meraudje diganjar kartu merah karena melakukan pelanggaran, sementara di kubu Borneo FC Abdul Rahman turut diusir dari lapangan karena provokasi serta melakukan aksi tidak sportif.Di babak kedua, pertandingan semakin ketat dimana masing-masing tim bermain dengan 10 orang. Borneo FC langsung menghentak di menit-menit awal babak kedua. Lerby Eliandry menghentak Stadion Palaran Samarinda dengan sebuah gol di menit 46.Gol yang berawal dari kiri pertahanan Sriwijaya FC, sebuah umpan datar mampu dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Lerby untuk menceploskan gol. 2-0 buat Borneo FC.Sriwijaya FC belum menyerah. Dua gol mampu disarangkan SFC dalam tempo tujuh menit untuk menyamakan kedudukan.Dua gol yang semuanya disarangkan sang bomber Alberto Goncalves. Goncalves mencetak dua gol di menit 59 dan 65 memanfaatkan kelengahan para pemain belakang Borneo FC.Di sisa waktu babak kedua, kedua tim saling adu serangan namun tak ada yang sukses menceploskan gol. Di menit 86, Titus Bonay sukses membuat Borneo FC unggul 3-2 lewat sebuah sundulannya.Tapi, di menit akhir, Makan Konate mencetak gol penyeimbang, skor 3-3 sampai babak kedua berakhir. Pada perpanjang waktu, tidak ada gol yang tercipta. Drama adu penalti terpaksa dimainkan. SFC menang dengan skor akhir 8-7. #zal