- March 28, 2018
- Posted by: admin
- Category: Berita
PALEMBANG – Dengan di bumingkannya kembali keberadaan batu akik oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudapar) Sumsel mendukung sepenuhnya rencana dari Gubernur Sumsel tersebut. Pasalnya, hal itu dinilai mampu membangkitkan kembali masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
Pelaksana Tugas (Plt) Disbudpar Sumsel, Irene Camelyn Sinaga menjelaskan, keberadaan batu akik sebenarnya sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya dahulu. Salah satu buktinya dengan ditemukannya berbagai prasasti dibeberapa kabupaten seperti Kabupaten Musirawas (Mura) dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali).
“Batu akik sudah dari zaman dulu. Pada masa Kerajaan Sriwijaya. Di Kabupaten Mura banyak ditemukan arca dengan batu yang berwarna dan berkilau. Begitu juga arca yang ditemukan di Kabupaten Pali,” tegasnya saat ditemui, Hotel Swarna Dwipa, Selasa (7/4).
Dia menambahkan, ada perbedaan yang mencolok antara arca peninggalan kerajaan Sriwijaya di Sumsel dengan arca peninggalan kerajaan-kerajaan lainnya di Jawa. Salah satu yang membedakannya, itu terletak dari bahan pembuatan arca itu sendiri.
“Kalau Kerajaan di Jawa itukan banyak menggunakan batu kali. Sedangkan, Kerajaan Sriwijaya banyak menggunakan batu merah, lebih besar dan pipih,” ungkapnya.
Masa tenar batu akik. Menurut Irene, sudah dari masa kerajaan Sriwijaya dahulu. Hanya saja, lambat laun mulai memudar, seiring dengan runtuhnya Kerajaan Sriwijaya.
“Sebenarnya, sudah dari masa kerjaaan Sriwijaya batu akik terkenal. Cuma peluang dan potensinya baru tergali saat ini,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengintruksikan kepada Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sumsel, Akhmad Najib agar segera dikeluarkan surat edaran yang bersifat imbauan bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov Sumsel agar mengenakan batu akik.
“Nanti, para pegawai pemda di anjurkan untuk menggunakan cincin batu dan setiap 3 bulan harus ganti. Tidak boleh cuma satu, dan kalau tidak sanggup beli yang mahal, cukup beli yang murah,” tegasnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dengan adanya anjuran tersebut. Maka, kesejahteraan para pengrajin batu akan terangkat. Karena, semakin banyak order maupun pesanan untuk mengukir batu.
“Sekarang ini kami akan meningkatkan kesejahteraan para pengrajin melalui program UKM kami,” katanya. (RMOL/Imam Ghazali)