3 Bandar Narkoba Jaringan Sultra Ditembak Mati di Palembang

Palembang, BP–Tiga bandar sekaligus kurir narkoba antar provinsi yang merupakan jaringan asal Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditembak mati petugas.
Ketiga bandar sekaligus kurir narkoba, Michael Ramon Rimbing (30), Jonly Alvin Wowor (27), dan Erwin Oroh (26), tewas. Jasad mereka berada di Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang, Minggu (29/4).
Dari informasi yang dihimpun, ketiga pelaku digrebek petugas gabungan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel dan Satuan Reserse Narkoba Polresta Palembang di sebuah hotel di kawasan Sukarami Palembang.
Namun saat penggerebekan, ketiga pelaku berusaha kabur ke arah Tanjung Api-api menggunakan jasa ojek. Hingga akhirnya petugas melakukan pengejaran ke lokasi, namun pelaku sudah turun dari ojek dan berpencar.
Meski sudah diberikan tembakan peringatan agar menyerah, namun ketiga pelaku tetap terus kabur dari kepungan petugas. Satu persatu pelaku terpaksa diberikan tembakan tegas dan terukur.
Namun dalam perjalanan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis, nyawa ketiga pelaku tak bisa diselamatkan dan dinyatakan tewas dengan kondisi tertembak pada bagian dada masing-masing.
“Ketiga pelaku ini adalah bandar sekaligus kurir narkoba. Memang bandar besarnya belum tertangkap, namun tetap dalam penyidikan sesuai komitmen kami akan sikat habis pelaku narkoba,” ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara didampingi Direktur Reserse Narkoba Kombes Pol Farman dan Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu HB Bintono.
Menurut, Zulkarnain, ketiga pelaku yang tewas merupakan jaringan narkoba antar provinsi. Biasanya jaringan ini melakukan penyelundupan narkoba melalui jalur darat, namun saat ini mulai mencoba jalur udara.
Namun Kota Palembang hanya sebatas tempat transit, karena hasil penyelidikan, narkoba yang diselundupkan bukan berasal dari Palembang.
Diduga shabu barang haram tersebut dari Aceh dan Riau yang sampai ke Palembang melalui jalur darat. Sehingga membuat Palembang seolah-olah sebagai sentral pengiriman narkoba. Serbuk setan tersebut dibungkus dengan kemasan bungkusan kopi yang akan dibawa ke luar Palembang, salah satunya tujuan Banjarmasin.
“Pelaku kabur naik ojek saat digrebek di kamar hotel. Dari kamar hotel, didapat barang bukti alat pres dan bungkus kemasan kopi, untuk diisi shabu,” ujar Zulkarnain.
Sebelum menembak ketiga pelaku, terlebih pihaknya membekuk tersangka Nurdiansyah (27), warga Kendari yang hendak menyelundupkan narkoba melalui Bandara Internasional SMB II Palembang, Sabtu (28/4).
Nurdiansyah saat itu hendak terbang ke Banjarmasin. Namun petugas Avsec mendapat barang bukti 5,116 kg shabu dibungkus dalam empat kemasan kopi yang disimpan dalam tas koper nya.
Mengetahui ketiga rekannya tewas ditembak petugas, Nurdiansyah, tampak syok ketika dihadirkan dalam rilis perkara di Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang, Minggu (29/4).
“Saya tidak kabur, saya takut. Saya ini hanya disuruh bawa narkoba. Dapat upah Rp25 juta untuk satu kilogram shabu yang akan diantar ke Banjarmasin,” tutur Nurdiansyah yang mengaku baru pertama mencoba menjadi kurir narkoba. #idz



Leave a Reply