Malam Tahun Baru, Warga Padati Ampera

BP/IST
Suasana malam tahun baru di Ampera

Palembang, BP

Jembatan Ampera dipadati warga kota Palembang yang ingin merayakan malam pergantian tahun, Senin (1/1).

Sejak ditutup pukul 22.00 , tampak warga antusias di jalan menuju Jembatan Ampera, mulai dari kawasan Bundaran Air Mancur.

Sebagian besar warga, berkerumun di trotoar jalan Jembatan Ampera sembari menikmati suasana Sungai Musi.

Sesekali terdengar dentuman kembang api diikuti cahaya terang di langit. Kebetulan cuaca cerah menyelimuti malam pergantian tahun di Palembang.

Tak kalah ramai, tampak jelas dari Jembatan Ampera kerumunan massa di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

Tepat pukul 00.00 , suara dentuman kembang api mencapai puncaknya, begitu juga suara terompet. Kembang api ini dipastikan dinyalakan oleh warga karena pemerintah setempat telah mengumumkan tidak akan melakukan pesta kembang api karena menghormati korban bencana tsunami di Lampung dan Banten beberapa waktu lalu. Pemerintah setempat mengajak warga melakukan zikir dan doa di malam pergantian tahun ini.

Meski demikian, lantaran telah menjadi kebiasaan, tetap saja perayaan pergantian tahun dilakukan warga walau kali ini tidak semeriah sebelumnya.

 Walau demikian, petugas kepolisian tetap bersiaga di beberapa titik untuk antisipasi kantibmas .

Kendaraan rantis terpantau di simpang empat RS Charitas dan kawasan Bundaran Air Mancur.

Petugas juga tampak mengatur alur lalu lintas karena Jembatan Ampera ditutup. Kendaraan dari kawasan Seberang Ulu yang ingin ke Seberang Ilir terpaksa memutar ke arah Kertapati untuk memanfaatkan Jembatan Musi II.

Salah seorang warga Plaju Agus menilai meskipun dirinya lama berdomisili di kota pempek ini, namun dirinya mengaku tidak pernah bosan merayakan tahun baru di Palembang.

“Meskipun harus berdesakan dengan pengunjung lainnya, tetapi begitu menyaksikan langsung indahnya kembang api, kepenatan seketika sirna. Anak-anak pun kelihatannya senang sekali,” katanya.

Warga Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Eka Hamas mengaku  dirinya beserta keluarga sengaja berkunjung ke BKB bukan saja hendak menikmati kembang api, tetapi juga ingin bersantai bersama keluarga di tepian sungai Musi.

“Berkunjung kesini seakan napak tilas perjalanan asmara hingga ke jenjang pernikahan. Sungai Musi bisa dibilang bagian sejarah keluarga,” katanya.

Warga lainnya, Onal warga  Bom Baru mengatakan, menjelang petang hingga malam, jumlah pengunjung semakin banyak memadati pelataran BKB.

Menurut pria tambun ini, menjelang selepas Isya nanti, Jembatan Ampera pun sudah dipenuhi lautan manusia yang berebut mencari tempat terbaik untuk menyaksikan spektakuler pentas kembang api.

“Penggantian tahun baru ini semakin meriah saja. Setiap tahun, durasi pentas semakin lama dan aktraktif. Hal ini yang membuat penasaran, seperti apa nantinya,” katanya.#osk



Leave a Reply