Badan Lingkungan Hidup Cek Kandungan Gunungan Busa di Jombang


Foto: Enggran Eko Budianto


Jombang – Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jombang meneliti penyebab munculnya gunungan busa yang sempat menutup permukaan sungai Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek. Pemeriksaan ini untuk mengetahui tingkat kandungan deterjen di sungai tersebut.

Sejumlah petugas BLH Jombang mendatangi pintu air Dukuhan, Desa Jatipelem. Lokasi ini menjadi tempat munculnya busa berwarna putih yang sempat menggunung setinggi 5 meter dari permukaan sungai.

Mereka mengambil sampel air sungai tersebut. Selain itu, pemeriksaan terhadap sejumlah parameter juga dilakukan. Seperti suhur air sungai, derajat keasaman (PH) dan tingkat kekeruhan air.

“Sampel air sudah kami ambil di sebelum lokasi busa, di lokasi munculnya busa, dah setelahnya, juga saat terjadi busa,” kata Kasi Pengendalian Dampak Lingkungan BLH Jombang Yuli Inayati kepada wartawan di lokasi, Selasa (8/1/2019).

Dia menjelaskan, hasil pengecekan derajat keasaman air sungai menunjukkan angka 6,7. Menurut dia, PH sebesar itu masih memenuhi baku mutu air sungai. PH air sungai dalam kondisi normal di angka 6-9.

Oleh sebab itu, sampel air akan diuji di laboratorium untuk mengetahui tingkat kandungan deterjen di sungai tersebut. Hasil penelitian sampel air diperkirakan akan keluar dalam sepekan ke depan.

“Kami cek kandungan deterjen, salah satunya Mbas deterjen dan kandungan fosfat. Nantinya kami bandingkan dengan data hasil analisa bulanan kondisi sungai di Jombang yang selama ini normal,” terangnya.

Berdasarkan pengamatan kasat mata, lanjut Yuli, gunungan busa yang sempat muncul diduga kuat akibat tingginya kandungan deterjen di Sungai Jatipelem. Namun, pihaknya masih menelusuri sumber limbah deterjen yang mencemari sungai tersebut.

“Yang pasti ini limbah dari deterjen, bisa dari industri, bisa juga limbah rumah tangga, masih kami gali ke masyarakat,” tandasnya.

Gunungan busa tiba-tiba muncul di sungai Desa Jatipelem, Senin (7/1) sejak sekitar pukul 17.00 WIB. Busa tersebut menggunung hingga setinggi 5 dari permukaan sungai dengan panjang lebih dari 100 meter. Busa tersebut beraroma wangi seperti sabun. Namun pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB, busa telah hilang dari sungai tersebut.

Fenomena gunungan busa ini sempat membuat heboh warga Jombang. Polisi turun ke lokasi untuk mencari tahu penyebab munculnya busa tersebut. Sampel air busa telah diambil untuk diuji kandungannya. Petugas menduga busa berasal dari limbah air cucian pabrik karung plastik tak jauh dari lokasi.
(fat/fat)




Leave a Reply