- January 9, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita
Surabaya – Satu-persatu fakta tentang dua muncikari di balik jaringan prostitusi artis yang melibatkan Vanessa Angel dan Avriellia Shaqqila mulai terkuak.
Ada dua muncikari yang ditetapkan sebagai tersangka usai penggerebekan Vanessa dan Avriellia pada Minggu (6/1/2019) lalu. Keduanya berinisial ES alias Endang (37) dan TN alias Tentri (28).
Namun dari keterangan yang digali polisi, keduanya disebut bukan muncikari biasa karena melancarkan aksi dengan cara yang berbeda dari muncikari pada umumnya.
“TN dan ES adalah muncikari yang berbeda dengan yang lain,” ungkap Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, Selasa (8/1/2019)
Ini karena menurut Barung, saat melakukan transaksi, keduanya juga meminta bertemu langsung dengan calon pelanggannya.
“Spesifikasi daripada ES dan TN bukan muncikari biasa. Kalau biasa lewat komunikasi yang namanya WA. Tetapi ES dan TN harus tahu wajah dari pelanggannya,” ujar Barung.
Tak hanya itu, kedua muncikari tersebut juga menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan jasa mereka, seperti menyiapkan hotel untuk melayani pelanggan.
“Dia yang menyiapkan hotelnya. Dia yang menunggui konsumen dengan penjual jasa itu,” ungkapnya.
Seluruh transaksi yang terjadi setelahnya juga mendapatkan pengawasan penuh dari muncikari ini. “Dia tahu betul dimana pelanggannya berada, dan menunggui jasa yang diberikan, setelah itu transaksi itu berlangsung dari hand to hand dan face to face,” lanjutnya.
Sebelumnya juga disebutkan, ES alias Endang Siska (37) adalah muncikari spesialis artis, sedangkan TN alias Tentri (28) memiliki jaringan model dan selebgram.
“Yang ES ini memang langsung berhubungan dengan oknum artis. Yang T dia yang dari model FHM, populer ini ada 100 nama dari majalah populer, iklan, dan lain-lain,” ungkap Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat rilis, Senin (7/1/2019).
Kini polisi masih menunggu pemeriksaan handphone kedua muncikari melalui digital forensik. Barung mengatakan jika datanya telah keluar maka akan terlihat siapa saja yang memesan hingga nama-nama artis dan model yang dipesan.
“Dari situ akan terjawab, siapa saja penggunanya akan terlihat. ES tahu betul siapa-siapa pelanggannya, siapa-siapa yang dilayani dengan data yang sudah disampaikan,” katanya.
Namun Barung belum dapat memastikan kapan data tersebut bisa dikantongi sebab pihaknya baru menyerahkan handphone dua muncikari ke labfor hari ini.
“Baru hari ini kita mengirimkan HP. Kan ada waktunya, bukan kita bukan hari ini selesai. Karena berhubungan dengan nanti provider, dengan yang lainnya. Kira-kira 3 sampai 1 minggulah,” ungkapnya.
Selain mengorek berbagai keterangan dari muncikari, polisi juga memastikan seluruh nama dari 45 artis dan 100 model yang disebut ada dalam jaringan prostitusi artis ini valid.
“Memang data itu terdukung, data itu terdukung secara otentik bahwa tidak hanya mengeluarkan data, tapi didukung dengan autentifikasi data itu,” katanya.
Untuk itu, Polda Jatim dalam waktu dekat akan memanggil seluruh orang yang terlibat dalam jaringan tersebut. Pihaknya juga telah mengantongi nama, foto hingga tarif layanan prostitusi yang ditawarkan artis.
Namun saat ditanya kapan akan dilakukan pemanggilan, Barung mengatakan akan dilakukan secepatnya. Pihaknya belum bisa memastikan kapan pemanggilan akan dilakukan karena masih ada beberapa hal yang didalami penyidik.
“Jadi ini merupakan kegiatan cukup besar jaringannya. Nanti akan panggil satu-persatu orang yang terlibat dalam jaringan ini,” tutur Luki.(lll/iwd)