BPN Minta Bawaslu Telusuri Dana Sabun Rp 2 M, TKN: Jangan Terus Curiga

Foto: Irma Suryani Chaniago. (Samsudhuha Wildansyah).

Jakarta – Badan Pemenangan Nasional (BPNPrabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta Bawaslu menelusuri sumber duit Rp 2 miliar yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membeli sabun Rp 2 miliar di Garut. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin menilai sumber dana itu tak perlu dipersoalkan. 

“Sebenarnya tidak perlu jadi masalah, jika itu acara resmi negara dan beliau membelinya untuk rakyat sebagai presiden, sepanjang nomenklaturnya ada tentu legal dan dapat dipertanggungjawabkan oleh pemerintah melalui mensos (Menteri Sosial). Tetapi jika itu dibeli pakai dana pribadi juga sah-sah saja kan,” kata Jubir TKN, Irma Suryani Chaniago saat dihubungi, Rabu (23/1/2019).

Menurut Irma, hal tersebut merupakan bagian dari kewajiban presiden terhadap rakyatnya. Dia meminta pihak Prabowo tak berpikir negatif dan menghalang-halangi.

“Ingat Jokowi itu masih presiden aktif Indonesia, kewajiban pada rakyat masih melekat, begitu pula anggaran-anggaran yang bisa digunakan untuk hal-hal seperti itu. Jadi menurut saya pihak lain jangan apriori dan jangan menghalang-halangi pemerintah untuk membantu rakyat dengan berpikir negatif dan terus-menerus curiga,” ujarnya.

Jubir TKN lainnya Arya Sinulingga mengatakan uang yang diterima penjual sabun tak akan ‘dimakan’ sendiri. Dia menyebut uang itu akan akan dibagi dengan pedagang lainnya.

“Itu kan volumenya besar beli sambun hampir Rp 2 miliar, sudah pasti diyakini orang tersebut membagi pada yang lain. Karena kita tahu kapasitasnya bukan pabrikan. Jadi yakin pasti berbagi ke yang lain,” kata Arya.

BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menganggap sumber duit Rp 2 miliar yang dipakai Jokowi untuk membeli sabun di Garut masih simpang siur. BPN menilai keterangan pihak Istana dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin tak sejalan.

“Dari awal simpang siur, orang TKN seperti Arsul Sani dan Karding saja tidak tahu uangnya dari mana. Lalu pihak KSP bilang uang pribadi, baru setelah semakin simpang siur, kami mempertanyakan, baru dijawab oleh Seskab (Pramono Anung) pakai dana tim kampanye. Tapi menariknya dua Wakil TKN tidak tahu uangnya dari mana,” kata juru bicara BPN, Andre Rosiade, Selasa (22/1/2019) malam.

Menurut Andre, Bawaslu perlu memastikan sumber uang tersebut. Tujuannya agar tidak ada kesimpangsiuran sumber uang untuk membeli sabun tersebut.

“Ini menunjukkan butuh Bawaslu mendalami ini. Apalagi Pak Jokowi berangkat ke Garut ini kan ada isu yang mengikuti, ada isu pemakaian uang CSR salah satu BUMN, tapi butuh klarifikasi apakah benar atau tidak. Saran saya harus diaudit juga BUMN yang mendapatkan isu CSR-nya dipakai. Itu harus diklarifikasi dan kalau perlu diaudit, supaya tidak terjadi kesimpangsiuran dan fitnah,” ujarnya. 
(abw/zak)




Leave a Reply